Polres Tasikmalaya Kota Bentuk Tim Khusus Buru Pelaku Pembunuhan di Jalan Letnan Harun
TASIKMALAYA, iNews.id - Polres Tasikmalaya Kota membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pengeroyokan yang menewaskan Ajay di bawah Jembatan Ciloseh, Jalan Letnan Harun, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Polisi telah mengantongi identitas para pelaku.
Namun sampai saat ini, para pelaku pembunuhan menggunakan senjata tajam celurit pada Sabtu 9 September 2023 dini hari itu masih berkeliaran.
“Saat ini kami sedang melakukan upaya dengan membantuk tim khusus untuk menangkap para pelaku. Identitas pelaku sudah terpetakan, mohon doanya,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP SY Zainal Abidin kepada iNews.Tasikmalaya.id, Selasa (12/9/2023).
AKBP SY Zainal Abidin menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh anggota Satreskrim Polres Tasikmalaya, Ajay yang bernama asli Fajar Muhammad Nur Alam (26), warga Kebon Tengah, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya itu, tewas akibat dikeroyok oleh empat orang, bukan dibegal seperti yang diduga sebelumnya. “Hasil penyelidikan mengarah ke sana (tindak pidana pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia),” ujar AKBP SY Zainal Abidin.
Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim AKP Agung Tri Poerbowo kepada iNews.Tasikmalaya.id, mengatakan, aksi pengeroyokan tersebut bermula dari ketersinggungan antarkelompok korban dengan pelaku. Fakta, baik korban maupun pelaku tergabung dalam geng motor.
Pada Minggu (3/9/2023) dini hari, kedua kelompok bertemu saat mengisi BBM di sebuah SPBU Kota Tasikmalaya. "Saat mengisi BBM itulah, kedua kelompok saling tatap dan kemudian timbul ego masing-masing, merasa terusik dan tersinggung," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Setelah bertemu di SPBU, ujar AKP Agung Tri Poerbowo, kedua kelompok itu akhirnya berpisah. Kelompok pelaku meminta nomor HP kepada kelompok korban. "Selanjutnya terjadi perseteruan saling mengejek dan memaki melalui aplikasi vioce note di jejaring WA," ujar AKP Agung Tri Poerbowo.
Perseteruan itu terus berlangsung melalui pesan singkat hingga mencapai puncaknya pada Jumat (8/9/2023). Korban menantang kelompok pelaku untuk bertarung. "Jadi korban ini menyatakan perang terhadap kelompok pelaku," tutur Kasatreskrim.
Lewat pesan suara WA, kata AKP Agung Tri Poerbowo, kedua kelompok menyepakati lokasi bertarung di sekitar Jembatan Ciloseh, Jalan Letnan Harun, Kota Tasikmalaya karena dinilai sepi.
Pada hari ditentukan, Sabtu (9/9/2023) dini hari, korban bersama temannya, Maulana Kurnia (22), warga Riung Kuntul, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, menuju lokasi tarung dan menunggu kedatangan lawan.
"Tak lama kemudian, datang kelompok pelaku berjumlah empat orang menggunakan dua sepeda motor. Satu di antaranya membawa celurit," ucap AKP Agung Tri Poerbowo.
Maulana Kurnia yang melihat lawan membawa celurit menyelamatkan diri. "Dia sempat mengajak korban lebih baik kabur, karena mereka tidak bersenjata," tutur dia.
Namun korban juga menantang dengan berdiri di atas sepeda motor. Setelah itu terjadilah aksi pengeroyokan. "Korban mendapat beberapa luka bacokan, antara lain di kaki, tangan, paha, dan punggung," kata Agung.
Maulana Kurnia yang menyelamatkan diri berteriak meminta tolong. Dia kembali ke lokasi bersama sejumlah warga sekitar karena mengira ada pembegalan. Saat mereka tiba di lokasi kejadian, para pelaku sudah kabur dan korban ditemukan tak bernyawa di dasar jurang, bawah Jembatan Ciloseh. "Nama-nama para pelaku sudah kami kantongi, dan sedang dalam pengejaran," ujar Agung.
Editor: Agus Warsudi