Polisi Segera Periksa PO Bus dan ATPM Terkait Kecelakaan Maut di Wado Sumedang

SUMEDANG, iNews.id - Polres Sumedang segera memeriksa pengelola Po Bus Sri Padma Kencana dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk mengungkap kasus kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang.
Pengelola PO Bus Sri Padma Kencana diperiksa terkait kondisi bus nahas saat digunakan mengangkut para korban. Termasuk perizinan, masa berlaku kir, dan sebagainya. Sedangkan ATPM dimintai terkait hal-hal teknis bus tersebut.
"Kami pasti meminta keterangan dari PO bus, termasuk pihak ATPM," kata Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (11/3/2021).
AKBP Eko mengemukakan, belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut. Polres Sumedang dan pihak terkait masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian Tanjakan Cae, Kampung Cilangkap, Desa Sukajadi, Kabupaten Sumedang.
"Olah TKP belum selesai. Proses ini diperkirakan akan berlangsung selama dua hingga tiga hari ke depan," ujar AKBP Eko Prasetyo Robbyanto.
Menurut Kapolres Sumedang, dalam proses olah TKP itu, dilakukan scanning kondisi jalan, geografis, jejak ban, dan badan kendaraan di aspal.
Diberitakan sebelumnya, bus Sri Padma Kencana nopol T 7591 TB membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muawanah, Cisalak Kabupaten Subang, Rabu (10/3/2021). Rombongan baru saja pulang dari Pangandaran setelah berziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya.
Para korban berencana kembali ke Subang. Bus meluncur dari Malangbong, Garut melalui jalur alternatif Malangbong-Sumedang. Saat melintas di jalan menurun kawasan Tanjakan Cae, bus hilang kendali diduga rem tak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, bus melaju oleng dan menabrak guar drill yang berada di sisi jalan. Bus meluncur deras ke dasar jurang sedalam sekitar 20 meter. Sebelum tiba di dasar jurang, bus sempat terguling beberapa kali.
Akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB tersebut, 27 penumpang meninggal dunia. Dari puluhan penumpang terdapat enam pelajar, satu balita, dan selebihnya orang dewasa.
Sedangkan 39 penumpang lainnya selamat, namun mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat. Sebagian besar korban meninggal telah dibawa pulang keluarganya ke Subang untuk dimakamkan.
Editor: Agus Warsudi