Polisi Juga Amankan Detonator dan Granat di Bangunan Tua Jalan Asia Afrika Bandung
BANDUNG, iNews.id - Selain bahan peledak TNT, ribuan butir peluru kaliber 7,79 milimeter (mm)-9 mm, dan sepucuk senjata api laras panjang, polisi juga mengamankan detonator dan granat dari dalam bangunan tua di simpang 5, Jalan Asia Afrika, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Saat ini, polisi masih mendalami pemilik bahan peledak berbahaya tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pemilik bangunan tua itu adalah DKH. Namun sebelumnya, bangunan tersebut dihuni oleh keluarganya. Saat ini, penghuni lama telah lama meninggal dunia.
Bahan peledak, peluru, detonator, granat, dan senjata api laras panjang tersebut, kata Kabid Humas Polda Jabar, ditemukan saat DKH hendak merenovasi bangunan itu. DKH memerintahkan tukang membersihkan bangunan. Namun saat membersihkan, tukang menemukan benda mencurigakan.
"Temuan itu kemudian dilaporkan ke BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Laporan kemudian dilanjutkan ke Polrestabes Bandung dan Brimob Polda Jabar," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar, tutur Kabid Humas, lalu memeriksa barang-barang mencurigakan yang tersimpan di rak. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara dikatahui, benda itu berupa TNT yang sebagian telah cair.
Kemudian, ribuan butir peluru tajam kaliber 7,79 mm dan 9 mm, sejumlah detonator pemicu TNT, dan granat. Kemudian, sepucuk senjata api laras panjang. "Jenis senjata yang diamankan laras panjang. Mereknya masih didalami," tutur Kabid Humas Polda Jabar.
Sementara itu, saat ini, bangunan tua lokasi penemuan bahan peledak tersebut masih dipasangi garis polisi. Petugas masih mendalami kasus, terutama untuk menguak siapa pemilik bahan peledak dan senpi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri pun turun tangan untuk mendalami kasus ini guna memastikan terkait tindak pidana terorisme atau tidak.
Petugas Polrestabes Bandung dan Polda Jabar, tutur Kabid Humas Polda Jabar, akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan sehingga diketahui dari mana sumber bahan peledak itu.
Disinggung apakah ada hubungan dengan tindak pidana terorisme? Kabid Humas menyatakan, sampai sekarang belum ada indikasi ke arah itu.
"Jadi kami lakukan pendalaman lebih detil lagi, sehingga kita bisa mengetahui sumber dan asal usul material itu (bom, peluru, dan senpi). Sampai sekarang belum ada hubungan dengan teroris," ujar Kabid Humas.
Editor: Agus Warsudi