Pohon Tumbang Timpa Mobil dan Rumah, 3 Jam Jalur Sukabumi Macet Total

SUKABUMI, iNews.id - Pohon tumbang menimpa mobil dan rumah di jalan raya tepatnya di Kampung Palagan RT 03/RW 06, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kota Sukabumi dengan Kota Bogor itu pun macet total, pada Minggu (7/11/2021).

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parungkuda, Iwan Darmawan menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi Sabtu (6/11/2021) sekira pukul 19.00 WIB.

Baca Juga

PSG Tekuk Bordeaux, Neymar-Mbappe Menggila

"Akibat hujan deras yang mengguyur Sukabumi sebuah pohon tumbang melintang ke jalan menyebabkan jalan macet total," ujarnya. 

Iwan menambahkan bahwa lalu lintas yang akan dan menuju ke Kota Sukabumi lumpuh total selama 3 jam. Semua kendaraan tidak hanya kendaraan roda empat atau lebih, kendaraan roda dua pun tidak dapat melewati lokasi tumbangnya pohon tersebut. 

Baca Juga

Taklukkan Rayo Vallecano, Real Madrid Pimpin Klasemen Liga Spanyol

"Pada pukul 01.00 WIB baru beres penanganan evakuasi pohon tumbang tersebut dengan memotong dahan serta rantingnya, sehingga kemacetan total lalu lintas mulai terurai, semua kendaraan sudah bisa melewati lokasi bencana pohon tumbang itu," ujarnya kembali.

Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa sebuah mobil yang dikemudikan oleh Rivandi Hilman Ramadhan (27) warga Jalan Buah Batu III RT 10/06, Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, bernasib nahas tertimpa pohon tumbang tersebut. 

Baca Juga

Prakiraan Cuaca 7 November 2021: Jakbar, Jaksel, dan Jaktim Hujan Lebat Sore Hari

Kondisi mobil hancur bagian atapnya karena tertimpa dahan pohon yang besar, selain itu kaca belakang pecah dan bagian belakang bodi rusak penyok. Selain satu kendaraan mobil, satu rumah warga juga rusak akibat tertimpa bagian pohon tumbang. 

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kondisi saat ini cuaca di lokasi kejadian dalam keadaan gerimis, antrian kendaraan masih terjadi karena kendaraan yang melewati lokasi kejadian berjalan lambat," kata Iwan.

Editor: Nani Suherni