Pimpin Rapat Konsolidasi Perindo di Jabar, HT Panaskan Mesin Partai Jelang Pemilu 2024

BANDUNG, iNews.id - Partai Perindo terus memanaskan mesin partai menjelang Pemilu 2024. Termasuk untuk Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Pemanasan mesin partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu dilakukan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT).
Orang nomor satu di Partai Perindo itu paling depan memimpin rapat konsolidasi DPW, DPD, Bacaleg DPR RI dan Tandem Provinsi & Kabupaten/Kota se-Jabar di Hotel Golden Flower, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (16/8/2023).
Pada kesempatan itu dia menyampaikan, suara yang bisa diperoleh pada Pemilu 2024 berasal dari dua sumber. Pertama, kata dia suara partai dan yang kedua berasal dari calon anggota legislatif (caleg).
"Suara partai diperoleh tentunya setiap partai punya basis konstituen juga akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh partai itu sendiri," ujarnyaa.
Kegiatan dimaksud, lanjut dia yaitu iklan di berbagai platform, baliho, billboard, kalander dan sebagainya. Termasuk yang sering dilakukan Partai Perindo membagikan gerobak kepada para pelaku UMKM hingga layanan ambulans.
"Khusus gerobak saya ingin menekankan, gerobak itu simbolisasi. Simbolisasi Partai Perindo ini yang diperjuangkan itu bagaimana memberdayakan, membangun rakyat kecil sehingga mereka menjadi kelompok yang produktif," ucapnya.
Menurutnya, jika semua produktif, ekonomi nasional akan bergerak sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai sasaran.
"Indonesia mesin ekonominya tidak bisa tergantung dari yang ada saat ini saja. Kita perlu menumbuhkan kelompok-kelompok baru, sehingga mesin ekonominya besar," katanya.
Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Umum Kartini Perindo, Liliana Tanoesoedibjo itu, HT juga mengungkapkan kebutuhan Indonesia ke depan sangat besar. Terlebih, pertambahan penduduknya bisa mencapai 40 juta jiwa.
"Kalau kelompok-kelompok baru tidak membangun mesin ekonomi yang besar lagi, bonus demografi itu bakal menjadi ancaman, karena banyak yang tidak dapat pekerjaan nanti," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi