Pesantren di Depok, Ada yang Gratis dan Khusus Perempuan
BANDUNG, iNews.id - Pendidikan merupakan bekal untuk kehidupan dan masa depan. Dengan pendidikan, seseorang bisa menggapai cita-cita yang diimpikan.
Saat ini, pendidikan tak melulu sekolah umum, seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SM), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Alternatif tempat untuk menyekolahkan anak cukup banyak. Salah satunya pondok pesantren (ponpes). Bahkan belakangan muncul tren, ponpes menjadi pilihan utama orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Sebab, pesantren saat ini, tidak hanya membekali para santri dengan ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum lainnya. Bahkan ada pesantren yang mewajibkan para santri dan santriwati menguasai bahasa asing, seperti Arab, Inggris, bahkan Mandarin.
Dengan kurikulum modern tersebut, para orang tua berharap besar, anak-anak yang disekolahkan di pesantren, tidak hanya kuat dalam ilmu agama, berakhlak baik, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan umum sebagai bekal meraih cita-cita dan masa depan.
Di hampir semua kota/kabupaten di Indonesia berdiri ponpes berkualitas. Tidak terkecuali, Kota Depok. Di kota ini pun banyak berdiri ponpes dengan kualitas pendidikan yang telah diakui bagus.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut pesantren di Kota Depok:
1. Ponpes Nurussalam Depok

Ponpes Nurussalam Depok berlokasi di Jalan Madrasah-Panggulan Nomor 86, Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Pondok pesantren ini kerap disebut sebagai duplikat dari Ponpes Gontor yang termasyur.
Sebutan itu sangat beralasan. Ponpes Nurussalam memang didirikan dan dikelola oleh para almuni Ponpes Gontor. Selain itu, kurikulum dan metode pendidikan di Ponpes Nurussalam, sedikit banyak meniru almamater para pendirinya, yaitu memadukan pendidikan formal dan agama.
Walaupun baru sekitar 6 tahun berdiri, tetapi kualitas pendidikan Ponpes Nurussalam telah diakui berkualitas. Ponpes Nurussalam didirikan oleh H Effendi Muhaji pada 2015 silam.
Selain ilmu agama dan umum, para pengasuh Ponpes Nurussalam juga memberikan kegiatan ekstra kurikuler bagi santri dan santriwati untuk menyalurkan minat dan bakat mereka, dari kesenian hingga teknologi informasi.
Biaya masuk pesantren sederajat SMP sekitar Rp15 juta. Sedangkan SMA sekitar Rp16 juta. Untuk SPP bulanan, sekitar Rp1,5 juta.
2. Ponpes Baitul Quran Depok

Bagi orang tua yang kurang mampu, tetapi ingin menyekolahkan anak di pesantren, jangan khawatir. Di Depok juga ada ponpes gratis dengan kualitas pendidikan mumpuni.
Pesantren ini memberikan kuota untuk dhuafa dan yatim. Bagi santri yang kurang mampu bisa mendapatkan beasiswa gratis di pesantren ini. Kebijakan itu tentu menjadi solusi bagi anak-anak yang kurang beruntung, namun ingin melanjutkan pendidikan di pesantren.
Ponpes tersebut adalah Baitul Quran Depok yang berlokasi di Kompleks Timah Blok CC 3, Jalan Santri Nomor 19, RT 01/11, Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Ponpes Baitul Quran Depok mengedepankan aspek tahridz Quran untuk para santri dan santriwatinya. Walaupun baru berdiri pada 2016, tetapi masyarakat Depok telah mengakui, Ponpes Baitul Quran memiliki kurikulum dan metod pembelajaran berkualitas.
Selain menguasai Alquran, para santri dan santriwati Ponpes Baitul Quran juga mendapatkan bekal kemampuan Bahasa Arab dan Inggris. Kemampuan bahasa yang dikuat ini diharapkan dapat menyeimbangkan kultur ilmu pengetahuan modern dan Islam.
3. Pesantren Hidayatullah Depok

Ponpes Hidayatullah Depok berlokasi di Jalan Pesantren Hidayatullah RT 01/05, Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Lokasi pesantren ini tidak jauh dari salah satu perumahan paling terkenal, yaitu, Grand Depok City.
Pesantren Hidayatullah Depok berdiri sejak 1989 dan termasuk yang awal di Kota Depok. Kampus Ponpes Hidayatullah berdiri di lahan cukup luas, 3,5 hektare.
Jenjang pendidikannya, lengkap mulai taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggai. Ponpes Hidayatullah Depok menerapkan sistem pembelajaran modern kepada para santri dan santriwati.
Ponpes Hidayatullah Depok menerapkan subsidi silang kepada yatim, piatu, dan duafa. Salah satu dana subsidi tersebut dari hasil pertanian hidroponik yang dikembangkan di dalam pesantren.
Biaya pendidikan di pesantren ini masing-masing jenjang berbeda-beda. Sebagai gambaran untuk biaya awal masuk jenjang SMP berdasar informasi dari website Pesantren Hidayatullah sekitar Rp10 juta.
4. Pesantren Darus-Sholihin Depok

Ponpes Darus Sholihin Depok yang diasuh oleh Dr Ahmad Dimyati Badruzzaman MA ini dikenal berkualitas. Kampus Ponpes Darus Sholihin berada di Jalan H Sulaiman Nomor 03, Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok
Selain ilmu agama, Ponpes Darus Sholihin Depok juga membekali para santri dan santriwati dengan pendidikan formal. Yang pasti, para santri dan santriwati Pones Darus Sholihin Depok wajib mendalami Alquran secara disiplin.
Setelah salat tahajud, para santri dan santriwati mengikuti kegiatan tadarus. Bakda Maghrib, mereka wajib mengikuti kegiatan tahfidz Alquran. Sedangkan aktivitas dari pagi sampai Zuhur mereka akan mendapat pendidikan formal SMP IT dan MA.
Seusai Zuhur hingga sore, akan dihabiskan dengan pembelajaran ala pesantren tradisional melalui model pengajian. Biaya SPP di pesantren ini terbilang murah, yaitu sekitar Rp1 jutaan. Untuk info detail pesantren ini bisa membuka website resmi Ponpes Hidayatullah Depok.
5. Ponpes Qatrun Nada Depok

Pondok pesantren satu ini bisa disebut sebagai yang terbesar di Kota Depok. Ponpes Qatrun Nada Depok yang berdiri pada tahun 1995. Kampus Ponpes Qatrun Nada Depok berlokasi di Jalan Qotrun Nada Nomor 1 RT 002/003, Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
Ponpes Qatrun Depok memiliki santri dan santriwati sekitar 2.000 orang. Pesantren ini menggabungkan tiga kurikulum sekaligus. Pertama, kurikulum dari Kementerian Agama setara MTs dan MA. Pendidikan formal, diperoleh santri dari kurikulum ini.
Kedua, pola pendidikan pesantren modern dengan sistem asrama. Ketiga, adalah kurikulum tradisional dengan kajian kitab-kitab kuning seperti Safinatun Naja, Fathul Qorib, Nasoihul Ibad, dan lain-lain.
Gabungan tiga kurikulum tersebut menghasilkan santri-santri berkualitas. Untuk menjadi santri di Ponpes Qatrun Nada Depok, biaya yang harus dikeluarkan mulai Rp5 jutaan.
6. Ponpes Al Awwabin Depok

Jika Anda hanya memiliki anak perempuan dan ingin sang putri mendapatkan bekal ilmu agama sekaligus pendidikan formal mumpuni, Ponpes Al Awwabin adalah pilihan yang tepat.
Ponpes Al Awwbin yang berlokasi di Jalan H Sulaiman, Desa Perigi Nmor 12, Bedahan, Kecamatna Sawangan, Kota Depok ini, juga menyelenggarakan pendidikan khusus perempuan.
Menariknya Ponpes Al Awwabin menyediakan pilihan santri mukim atau tinggal di asrama atau pulang ke rumah. Jadi tidak perlu khawatir bakal tidak bertemu dengan putri tersayang dalam waktu lama.
Metode pesantren di Al Awwabin masih menggunakan metode tradisional dengan kajian kitab kuning atau biasa disebut sistem mengaji sorogan. Sementara untuk tahfidz Alquran tersedia sebagai ekstra kurikuler.
7. Ponpes Madinatul Quran Depok

Masyarakat umum pasti menganggap para lulusan pesantren pasti tahfiz Quran, hafal isi Alquran dan pandai mengaji. Jika Anda berharap anak menjadi tahfiz Quran, tidak salah kiranya jika memasukkan ke Ponpes Madinatul Quran yang berlokasi di Gang Poncol Nomor 2 Sawangan Lama, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Para santri dan santriwati di setiap jenjang, diberikan target untuk menghafal ayat suci Alquran dalam jumlah juz tertentu. Selain membaca Alquran, para santri akan diajarkan mengenai ilmu aqidah, ulumul Quran, tafsir, fiqih, dan lainnya.
Tujuannya agar para santri bisa memahami ilmu agama secara lengkap. Walaupun begitu, para santri dan santriwati Ponpes Madinatul Quran Depok dilengkapi dengan kurikulum pendidikan nasional.
Kebijakan, kurikulum, dan pola pendidikan seperti ini membuat para santri Ponpes Madinatur Quran memiliki kemampuan seimbang antara ilmu umum dan agama.
Bila ingin mendaftar di pesantren ini, biaya pendaftaran untuk tes adalah Rp400.000. Setelah mengikuti tes, calon santri akan diumumkan lulus atau tidak.
8. Ponpes Al Hamidiyah Depok

Ponpes Al Hamidiyah Depok didirikan oleh KH Ahmad Syaikhu, salah satu tokoh Nahdhatul Ulama (NU). Tak heran, pesantren ini memiliki nuansa ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Kampus Al Hamidiyah berlokasi di Jalan Raya Sawangan Depok, Jalan Raya Sawangan Nomor KM 2, Nomor 12, Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Jenjang pendidikannya terbilang lengkap, mulai dari TPQ hingga sekolah tinggi. Kurikulumnya berimbang antara ilmu pengetahuan modern dengan ilmu islam.
Ponpes Al Hamidiyah memiliki fasilitas lengkap. Untuk menjadi santri di ponpes ini, biaya pendaftaran mencapai Rp26 juta dengan SPP sekitar Rp1 juta per bulan.
9. Ponpes Almanar Azhari Depok

Ponpes ini didirikan oleh KH Manarul Hidayat pada 2005 silam. Ponpes Almanar Azhari Depok menawarkan alternatif sistem sekolah berasrama tetapi dengan nilai tambah kurikulum keislaman berstandar internasional.
Ponpes Almanar Azhari memadukan kurikulum pendidikan nasional, Cambridge (internasional), dan Al-Azhar Cairo pada muatan Islamic studies.
Tujuan akhir dari proses pembelajaran adalah menjadikan santri sebagai pusat pengembangan potensi untuk dapat mempersiapkan diri bagi masa depannya.
Saat ini Ponpes Almanar Azhari Depok yang berlokasi di Jalan Limo Raya-Pelita Nomor 10, Kecamatan Limo, Kota Depok ini, juga menyelenggarakan pendidikan tingkat SMP dan SMA.
10. Ponpes Al Hayya Depok

Semula, Al Hayya merupakan panti asuhan yatim di Jalan Desa Cipayung Raya, Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Namun, dalam perkembangannya, Al Hayya menerapkan kurikulum pesantren.
Setiap hari, para santri diwajibkan belajar dan menghafal Alquran, mengakaji kitab kuning, dan hadis. Selain pendidikan berbasis pesantren, panti ini juga membekali para santri dan santriwati dengan pengetahuan formal dan soft skill.
Anak-anak diajarkan untuk menguasai bahasa asing, berpidato, retorika, dan diskusi. Semua ini dilakukan untuk memberikan pendidikan serta pengasuhan terbaik bagi mereka yang sudah tidak punya orangtua dan bagi yang tidak mampu untuk bersekolah. Panti ini memberikan akses pendidikan kepada anak-anak yang kurang beruntung.
Anak-anak yang bernaung di Al Hayya tidak hanya warga Depok. Ada beberapa santrinya yang berasal dari luar kota, bahkan luar pulau seperti Jambi.
Editor: Agus Warsudi