Pertanyakan Perjalanan Dinas ke Amsterdam, Warga Geruduk Kantor Perkim Sukabumi
SUKABUMI, iNews.id - Ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sukabumi Bersatu (GPSB) geruduk Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim Kabupaten Sukabumi. Mereka mempertanyakan anggaran yang digunakan untuk perjalanan dinas pergi pulang ke Amsterdam, Belanda.
Ketua GPSB Deni Ambarin menyoroti anggaran yang mencapai ratusan juta rupiah tersebut. Sebab, proses pejalan itu tidak berdampak bagi masyarakat.
"Perkim itu ada perjalanan dinas pergi pulang ke Amsterdam diangka seratus juta sekian, kita bukan perlu tahu. Tapi apa yang mereka bawa dari Amsterdam dan manfaatnya buat kita, masyarakat Kabupaten Sukabumi seperti apa," ujar Deni Ambarin, Rabu (8/11/2023).
Namun kata Deni Ambarin, aksi demonstrasi sebagai bentuk ekspresi kekhawatiran itu tidak membuahkan hasil. Sebab, aksi yang melibatkan ratusan orang itu tidak dapat bertemu secara langsung dengan kepala dinas Perkim Kabupaten Sukabumi.
"Kita sudah berupaya melakukan komunikasi dengan berkirim surat. Kita berharap hari ini bahwa pak kadis itu bisa bertemu langsung dengan kita dan mengutarakan hak jawabnya dan pertanggung jawabannya. Karena secara fungsional beliau penentu kebijakan di dinasnnya," ujar Deni Ambarin.
Jika dalam kurun waktu dua hari Kadis Perkim tidak dapat memenuhi permintaan pertemuan dengan masyarakat, maka tindakan lebih lanjut akan diambil. Demonstran mengancam akan membawa kasus ini ke KPK sebagai langkah selanjutnya.
"Dan apabila pak Kadis sudah tidak mampu duduk di Perkim, alangkah baiknya jika beliau mundur. Saya pikir masih banyak potensi yang bisa menduduki jabatan Kadis Perkim yang lebih layak dan patut. Maka akan lebih mudah dijangkau masyarakat saat menyampaikan aspirasi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kabid Sanitasi dan Air Minum Disperkim Kabupaten Sukabumi, Dedi Hidayat mengaku kepala dinas yang dituju para demonstran tidak berada di tempat, lantaran tugas luar.
"Pa kadis sedang dinas luar ke Bandung, jadi tidak bisa hadir secara langsung untuk menemui," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi