Pergerakan Tanah dan Longsor Terjang Singajaya Garut, 2 Rumah Rusak
GARUT, iNews.id - Dua unit rumah milik warga rusak akibat bencana pergerakan tanah dan longsor menerjang Kampung Ciangkra RT001 RW007, Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut. Dinding penahan tanah di bawah bangunan rumah tersebut ambruk akibat retakan dan pergerakan tanah yang disusul longsor pada Jumat (7/10/2022), sekira pukul 23.00 WIB malam.
Berdasarkan laporan dari Pemerintah Kecamatan Singajaya, kronologi kejadian peristiwa bencana di kawasan itu bermula dari retakan dan pergerakan tanah yang disusul longsor pada Jumat malam. Pada Jumat itu, wilayah Kampung Ciangkra ini sebelumnya diguyur hujan deras sejak pagi hingga malam hari.
Dua rumah milik warga ini terdiri dari rumah milik Didin (50), dan rumah milik Juha (72). Dalam peristiwa itu, rumah milik Didin yang berukuran 8x5 meter persegi mengalami rusak ringan, sementara rumah Juha berukuran 7x5 meter persegi terancam.
"Ada dua KK atau enam jiwa yang terdampak bencana di Desa Pancasura tersebut. Semua penghuni sudah diungsikan ke rumah kerabat untuk menghindari bencana susulan," kata Camat Singajaya Dadang Muhidin, Sabtu (8/10/2022).
Berdasarkan pengecekan yang dilakukan aparat pemerintah, rumah warga yang terdampak tersebut perlu direlokasi. Selain itu, dampak kerusakan akibat bencana di kawasan itu setidaknya masih dikalkulasi oleh Pemerintah Desa Pancasura.
Dadang Muhidin pun mengimbau warga di Kampung Ciangkra untuk berhati-hati. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, karena akhir-akhir ini intensitas dan curah hujan meningkat.
"Berhubungan sekarang mulai masuk pada musim hujan yang intensitasnya cukup tinggi, apalagi dalam mitigasi bencana Kecamatan Singajaya termasuk kecamatan rawan bencana," ujarnya.
Dadang mengakui jika hingga saat ini masih ada warga yang membangun rumah di lokasi yang rawan bencana longsor. Ia pun menyarankan agar masyarakat membangun rumah di lokasi aman dari bencana.
"Pastikan ketika membangun rumah di tempat yang aman dari bencana. Sehingga antisipasi sejak dini untuk terhindar dari bahaya bencana itu sendiri," ujarnya.
Kecamatan Singajaya sendiri merupakan salah satu daerah rawan bencana longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Garut. Beberapa wilayah lain di kecamatan ini setidaknya juga pernah dilaporkan mengalami bencana longsor serupa dan pergerakan tanah.
Pada Minggu (2/10/2022) lalu misalnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di Kampung Cikadu, Desa Girimukti, Kecamatan Singajaya. Berdasarkan pantauannya saat itu, Nurdin Yana menyatakan pergerakan tanah di wilayah Desa Girimukti, Kecamatan Singajaya, sangat memprihatinkan.
"Pergeseran tanah di tahun ini juga bertambah dan retakannya itu sampai ke sini (Kampung Cikadu), sehingga saya lihat memang ini mengkhawatirkan sekali," ujar Nurdin Yana.
Menurut dia, pergerakan tanah di Desa Girimukti pernah terjadi pada 2021, dengan mengakibatkan rusaknya sarana Kantor Desa Girimukti, Bumdes, Sekolah, gedung olahraga, termasuk 12 rumah.
Sebagai antisipasi, lanjut Sekda Garut, pihaknya akan meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pengecekan ke lokasi bencana. Hasil kajian yang PVMBG itu setidaknya akan menjadi acuan Pemkab Garut dalam memutuskan tindakan yang akan ditempuh.
"Mereka akan menilai apakah lokasi ini masih layak ditempati atau tidak. Kalau memang tidak layak, maka Insyaallah akan dilakukan asesment dan melaporkan kepada bupati agar dilakukan relokasi," katanya.
Editor: Agus Warsudi