Perempuan asal Subang Jabar Ditemukan Tewas Dalam Lemari Hotel di Semarang

SEMARANG, iNews.id – Perempuan asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali menjadi korban pembunuhan di perantauan. Setelah sebelumnya Dwi Farica Lestari tewas di Denpasar, Bali, kali peristiwa tragis menimpa perempuan muda asal Subang di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Jasad perempuan muda bernama Meliyanti (24) itu ditemukan di dalam lemari kamar nomor 102 sebuah hotel di Jalan Sriwjijaya, Semarang, Kamis (11/2/2021) siang. Meliyanti diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

Baca Juga

630 Siswa SMP Cimahi Tidak Punya Ponsel, Pembelajaran Dilakukan Luring

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban sudah berada di hotel ini sejak Selasa 2 Februari 2021 lalu. Menurut petugas Polrestabes Semarang, dari aplikasi pemesanan kamar hotel, seharusnya korban sudah check out pada Rabu, tanggal Rabu 10 Februari 2021.

Korban ditemukan pertama kali oleh Suwarno, room boy hotel. Suwarno bermaksud membersihkan kamar. Saat membuka lemari pakaian, dirinya terkejut menemukan seorang perempuan yang sudah tidak bernyawa.

Baca Juga

Kasus Covid Tinggi, 3 RW di Dago Bandung Bakal Terapkan PPKM Skala Mikro

“Posisinya tertekuk dan tertindih tas korban. Saya langsung melaporkan ke pihak hotel dan diteruskan ke polisi,” kata Suwarno.

Kapolsek Semarang Selatan Kompol Untung Kristopo mengatakan, polisi yang mendapat laporan langsung menuju tempat kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Baca Juga

Bupati KBB Instruksikan ASN Tidak Pergi Keluar Kota saat Libur Imlek

Polisi juga mengidentifikasi korban. “Dari hasil pemeriksaan, korban diduga dibunuh dengan cara dibekap hingga kehabisan napas,” ujarnya.

Baca Juga

Viral Video Syur Mirip Artis, Warganet Serbu Medsos Gabriella Larasati 

Untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut, korban dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang. Saat ini, petugas Sat Reskrim Polrestabes Semarang masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga kuat teman kencannya dan identitasnya sudah diketahui.

Editor: Agus Warsudi