get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Bandung Tasikmalaya untuk Perjalanan Anti Macet dan Penuh Petualangan

Pengusaha Ramai-Ramai Jual Hotel Berbintang dan Melati di Bandung

Selasa, 16 Februari 2021 - 13:27:00 WIB
Pengusaha Ramai-Ramai Jual Hotel Berbintang dan Melati di Bandung
Ilustrasi pandemi Covid-19. (Ilustrasi: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Pengusaha ramai-ramai menjual hotel di Bandung, Jawa Barat (Jabar), di tengah pandemi Covid-19. Hotel yang dijual tak hanya dari kelas melati, tetapi juga hotel berbintang yang sudah cukup dikenal wisatawan.

Penesuluran media ini di situs dotproperty.id, hotel tersebut dijual dengan harga puluhan juta hingga ratusan miliar. Hotel melati yang ditawarkan di situs tersebut di antaranya The Naripan seharga Rp47 miliar. 

Kemudian hotel berbintang yang dijual di antaranya Grand Serela Setiabudhi Rp320 miliar, Hotel Gino Feruci di Jalan Braga senilai Rp239 miliar, Dago Highland Resort Bandung Rp150 miliar, Hotel Serela Riau Rp260 miliar, dan hotel lainnya. 

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muhtar mengakui, tidak sedikit pengusaha yang memilih menjual hotel lantaran tingginya biaya operasional. Mereka menjual hotel mayoritas karena sudah tidak kuat lagi dengan kondisi saat ini yang sulit di tengah pandemi Covid-19. 

"Mungkin karena sudah sangat tertekan sejak pandemi mulai terjadi tahun lalu. Mereka enggak kuat lagi membayar biaya operasional atau tanggungan terhadap perbankan. Jadi gak ada cara lain," kata Herman di Bandung, Selasa (16/2/2021).

Menurut Herman, tidak sedikit pengusaha yang menawarkan hotelnya di situs jual beli online. Bahkan, banyak pengusaha yang sebenarnya menjual secara diam-diam. Dia memprediksi, jumlahnya jauh lebih banyak.

Herman mengatakan, harga jual hotel yang ditawarkan pengusaha juga tergolong lebih murah dari harga rata rata. Walaupun begitu, tidak mudah menjual hotel seharga puluhan hingga ratusan miliar saat kondisi pandemi seperti ini. 

Kendati begitu, fenomena menjual hotel tak hanya terjadi di Bandung saja. Beberapa daerah di Jabar atau tempat wisata juga melakukan hal serupa. Seperti di Bali, Yogyakarta, Jakarta, dan lainnya. 

"Ini hampir terjadi di beberapa daerah. Karena okupansi memang masih sangat rendah. Sementara biaya operasional tetap tinggi dan belum ada kepastian sampai kapan pandemi berakhir," kata Herman. 

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut