Pengamat Politik Unpad: Dongkrak Suara Ganjar di Jatim, Mahfud dan Khofifah Harus Getol Kerja Politik
BANDUNG, iNews.id - Bursa calon wakil presiden (cawapres) 2024 untuk mendampingi Ganjar Pranowo, Bacapres yang didukung Partai Perindo, menghangat. Sejauh ini, Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa adalah dua nama yang dinilai paling kuat jadi cawapres di Pilpres 2024.
Selain berpengalaman di bidang pemerintahan, keduanya pun dipercaya bisa mendongkrak suara Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur (Jatim). Mengingat, Mahfud MD dan Khofifah merupakan tokoh dari kalangan NU.
Menurut pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan, tidak ada jaminan bagi Mahfud MD dan Khofifah bisa mendobrak suara NU di Jatim. Sebab, hal itu harus dibuktikan dengan kerja politik di lapangan.
"Berpengaruh atau tidaknya itu justru harus dibuktikan di lapangan sebetulnya. Artinya kan kerja-kerja pasca penetapan bagaimana kemudian figur itu semakin diasosiasikan dengan misalnya Pak Mahfud atau Mbak Khofifah bagaimana kerja-kerja politik di Jawa Timur itu semakin menguatkan mereka," kata Firman, Sabtu (14/10/2023).
Firman mencotohkan, saat Jokowi menunjukan Ma'ruf Amin sebagai cawapres untuk merepresentasikan suara NU, namun tetap kalah suara di Provinsi Banten.
"Pengalaman Pak Jokowi bisa menang itu salah satunya ada faktor di-support Nahdlatul Ulama dan makanya menang di Jawa Timur. Tapi apakah jaminan? ya belum tentu. Kiyai Ma'ruf walaupun beliau Nahdlatul Ulamanya dapet, tapi soal representasi dia dari Banten kan engga makanya kemarin kalah di Banten walaupun Kiyai Ma'ruf itu berasal dari Banten," ujar dia.
Karena itu, tutur Firman, dipilihnya Mahfud MD dan Khofifah sebagai cawapres Ganjar Pranowo tidak menjamin akan meraup suara NU di Jatim.
"Jadi kalau ditanya apakah pasti akan bisa menambah suara yang signifikan? Ya belum tentu juga. Jadi tergantung kerja-kerja politk yang akan menentukan sejauh mana asosiasi itu kemudian bisa terkonversi menjadi suara, kan yang penting bagaimana terkonversi menjadi dukungan elektoral," tutur Firman.
"Itu yang perlu dilihat ke depan sebetulnya. Jadi kalau saya tidak berani mengatakan pasti jaminan bisa memperluas dukungan elektoral begitu sosok cawapres dipilih. Tapi akan ditentukan hasil kerja kerja politik di lapangan," ucap dia.
Editor: Agus Warsudi