get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG Sebut Segmen Cimeta dan Cipogor Sesar Lembang Aktif, Bisa Picu Gempa M 5,5

Peneliti BRIN Ingatkan Gempa Besar di Bandung Raya, Ini Pemicunya!

Senin, 29 September 2025 - 22:27:00 WIB
Peneliti BRIN Ingatkan Gempa Besar di Bandung Raya, Ini Pemicunya!
BPBD KBB memasaang alat Warning Receiver System dan 15 alat pendeteksi gempa yang memberikan informasi terkait bencana gempa secara real time akibat Sesar Lembang. (Foto: Dok.iNews)

BANDUNG, iNews.idPeneliti BRIN, Mudrik R Daryono mengungkapkan potensi gempa besar di Bandung Raya yang semakin nyata.  Aktivitas Sesar Lembang berpotensi menimbulkan guncangan intensitas VII-VIII MMI, atau setara guncangan kuat hingga sangat kuat yang bisa menimbulkan kerusakan sedang hingga berat. Karena wilayah terdampak berada di kawasan padat, risiko korban jiwa dan kerusakan infrastruktur sangat tinggi.

Sesar Lembang, patahan aktif sepanjang 29 kilometer di utara Kota Bandung, berpotensi memicu gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7. Jika bergerak, dampaknya bisa menghantam wilayah padat penduduk di Kota Bandung, Cimahi, hingga Kabupaten Bandung Barat.

“Bukti nyata bisa dilihat dari pergeseran Sungai Cimeta yang telah bergeser sejauh 120 meter, bahkan di beberapa lokasi mencapai 460 meter,” kata Mudrik R Daryono dilansir dari bandungraya,inews.id, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan riset BMKG dan BRIN, berikut daftar daerah yang masuk dalam zona rawan:

Zona Merah (Risiko Tinggi)

  • Kota Cimahi: Kecamatan Cimahi Selatan dan Cimahi Utara, sangat dekat dengan garis sesar.
  • Kabupaten Bandung Barat: Lembang, Parongpong, dan Cisarua, rawan longsor dan kerusakan infrastruktur.
  • Kota Bandung Utara: Dago, Ciumbuleuit, dan Cidadap, termasuk kawasan paling berisiko.
  • Zona Kuning (Risiko Sedang)
  • Kota Bandung Tengah & Selatan: Lengkong, Buahbatu, Gedebage.
  • Kabupaten Bandung: Soreang dan Banjaran, guncangan terasa tapi intensitas lebih rendah.

Zona Hijau (Risiko Rendah)

  • Kabupaten Sumedang: Jatinangor, kemungkinan hanya merasakan guncangan ringan.
  • Kabupaten Garut Utara: Risiko rendah, namun tetap harus waspada.
  • Jika Sesar Lembang kembali aktif, dampak yang mungkin terjadi antara lain:
  • Kerusakan bangunan: terutama di zona merah dengan infrastruktur yang tidak tahan gempa.
  • Longsor: rawan di daerah pegunungan seperti Lembang dan Parongpong.
  • Jejak Gempa Besar di Masa Lalu

Penelitian paleoseismologi menunjukkan Sesar Lembang pernah memicu gempa besar pada abad ke-15 dan sekitar 60 tahun sebelum Masehi. Bahkan, jejak tertua tercatat sejak 19 ribu tahun lalu.

“Secara teoritis, gempa besar berikutnya dapat terjadi paling lambat sekitar tahun 2170. Artinya, perkiraan siklus ini sudah relatif dekat dengan masa sekarang,” kata Mudrik.

Meski tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, BRIN, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat.

“Sikap paling bijak adalah tetap waspada dan menyiapkan langkah mitigasi sejak dini,” tegas Mudrik.

Langkah mitigasi yang perlu diperhatikan masyarakat Bandung Raya antara lain:

  • Memastikan rumah atau bangunan sesuai standar tahan gempa.
  • Mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul aman.
  • Menyimpan peralatan darurat seperti senter, air, dan obat-obatan.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut