Pemimpin Adat Kasepuhan Ciptagelar Menikah, Pesta Berlangsung Selama Sepekan

SUKABUMI, iNews.id -  Kabar bahagia datang dari Kasepuhan Ciptagelar, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemimpin adat Kasepuhan Ciptagelar Abah Ugi akan melangsungkan pernikahan kedua setelah istri pertama, Mamah Alit meninggal pada Jumat 16 Juli 2021 lalu. 

Terlihat di sekitar Kasepuhan Ciptagelar sudah didekorasi oleh ornamen pernikahan yang bernuansa berwarna kuning emas dan putih. Warga adat di Kasepuhan Ciptagelar juga terlihat sibuk mempersiapkan pesta yang akan digelar selama 7 hari atau sepekan tersebut. 

Baca Juga

Begini Kronologis Penyidikan Habib Bahar hingga Jadi Tersangka dan Ditahan 

Juru komunikasi Kasepuhan Ciptagelar Guru Upar mengatakan, acara pesta yang akan digelar selama sepekan ini dimulai dari Senin (3/01/2022) hingga Jumat-Sabtu (7-8/1/2022). Abah Ugi akan menikahi wanita bernama Dhita Ana Talia. Resepsi akan digelar pada Rabu 5 Januari 2022. 

"Hari ini adalah hari pertama pesta pernikahan Ketua Adat Ciptagelar Abah Ugi dan Dhita. Dimulai dengan acara ngarempug, yaitu acara pembebasan warga adat dari iri dan dengki. Dilanjut besok nginjak kukuk (biji labu), sebagai tanda ngirim doa untuk kedua mempelai, dan untuk ngabesan akan dilaksanakan pada 7 Januari 2022 nanti," ujar Guru Upar.

Baca Juga

Ini Alasan Polda Jabar Tahan Habib Bahar setelah Jadi Tersangka Kasus Hoaks

Kasepuhan Adat Ciptagelar secara administrasi masuk dalam Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dengan jumlah warga adat sebanyak 3.000 jiwa yang hidup dengan cara bertani. Warga adat di Kasepuhan Ciptagelar memegang teguh adat dan budaya Sunda yang diwariskan nenek moyang kepada generasi penerus, seperti acara Serentaun. 

Baca Juga

Jadi Tersangka Kasus Hoaks, Habib Bahar Ditahan di Polda Jabar

Setiap tahun, untuk mensyukuri hasil panen, warga adat Kasepuhan Ciptagelar akan menggelar perayaan Serentaun. Acara tersebut akan digelar antara Agustus atau September atau di musim panen. 

Ketua adat yang dipanggil Abah, memiliki kekayaan hasil panen di dalam leuit atau lumbung padi. Sampai saat ini, warga adat Kasepuhan Ciptagelar berhasil swasembada pangan dengan 8.000 lumbung.

Baca Juga

Status Habib Bahar Smith Saksi Terlapor Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

Editor: Agus Warsudi