get app
inews
Aa Text
Read Next : Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kuasa Hukum: Harap Polisi segera Rilis Hasil Penyidikan

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amel dan M Pernah Jadi Bendahara di Yayasan

Minggu, 29 Agustus 2021 - 20:57:00 WIB
Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amel dan M Pernah Jadi Bendahara di Yayasan
Lokasi pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang masih dipasangi garis polisi. Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. (Foto: iNews/Yudy Heryawan Juanda)

SUBANG, iNews.id - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, masih berlum terungkap meski penyelidikan sudah berjalan sekitar 11 hari. Meskipun banyak fakta menarik yang muncul, salah satunya berkaitan dengan profesi korban Amelia Mustika Ratu.

Belakangan diketahui, Amelia menjabat sebagai bendahara di SMK swasta yang bernaung di bawah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga. Sebelumnya, bendahara itu dijabat istri muda Yosep berinisial M di yayasan pendidikan yang berada di Kecamatan Serang Panjang, Subang tersebut.

"M dinikahi Yosef sekitar 12 tahun lalu dan saat itu diberi jabatan bendahara di yayasannya. Kemudian jabatan bendahara itu diganti oleh orang lain, dan pada 2018 jabatan itu digantikan oleh Amelia anak bungsu Yosep yang baru saja lulus kuliah di Bandung," kata Asep, kerabat sekaligus keluarga korban. 

Amelia yang dalam waktu dekat berencana menikah dengan seseorang pria asal Cimahi. Korban dinilai pintar mengelola keuangan yayasan milik keluarganya itu. Bahkan semasa hidup Amelia sempat dihadiahi sebuah mobil atas prestasinya oleh yayasan. Apalagi keuangan yayasan yang dikelolanya semakin membaik. 

Sementara itu, menurut Lilis (58) kakak korban Tuti, menyebutkan, istri muda Yosep sempat ada masalah dengan pihak yayasan milik keluarga itu. Istri muda Yosep disebut-sebut tidak mampu mengelola keuangan yayasan saat menjabat sebagai bendahara. Sehingga posisi bendahara yayasan harus diganti dengan orang lain. Salah satu masalahnya istri muda Yosep dinilai terlalu boros sehingga keuangan yayasan terganggu. 


"Jadi, boros sekali. Saat jadi bendahara (uangnya) selalu habis. Jadi posisi bendahara diambil alih. Saat itu dia (istri muda Yosep) tidak pernah lagi datang lagi (ke yayasan), apalagi setelah ponakan saya (Amelia) jadi bendahara," kata dia. 

Menurut Lilis, hubungan istri muda Yosep dengan istri tuanya juga tidak bisa disebut harmonis. Selalu ada saja masalah yang terdengar, meskipun adiknya, yakni Tuti tidak pernah terbuka soal masalah antara dirinya dengan istri muda suaminya. 

"(Korban Tuti) pernah dulu bercerita mendapat teror dari istri muda suami adik saya dari WhatsApp. Masalahnya apa tidak pernah membeberkan, hanya kata adik saya, karena sirik kemungkinan mah. Lalu saya minta dia ganti nomor telepon. Sejak saat itu adik saya gak pernah cerita lagi," tutur Lilis.


Dia juga membeberkan, selain itu hubungan rumah tangga mendiang korban Tuti dan suaminya Yosep juga disebutnya kurang harmonis sejak dulu. Yosep jarang pulang ke rumah yang ditempati korban Tuti bersama putrinya Amelia, apalagi setelah suaminya memiliki istri muda.

"Suami Tuti ini seperti sibuk banget, dan jarang pulang. Ya  seperti itulah sejak si Neng Amel kecil juga sudah kurang harmonis," ujar dia. 

Sementara itu, kuasa hukum Yosep, Rohman Hidayat, membantah soal hubungan antara keluarga istri muda dengan istri tua kliennya yang tidak harmonis. Bahkan soal adanya isu konflik di yayasan dengan M, istri muda Yosep, menurutnya itu tidak benar.

"Soal posisi bendahara, (M istri muda Yosep) memang sempat menjadi bendahara di yayasan itu, dari 2009 dan 2011," kata dia.


Sementara soal teror kepada korban Tuti, kuasa hukum M, Robert Marpaung juga angkat bicara. Dia meluruskan informasi miring yang beredar tersebut. Karena kliennya M sudah satu tahun tidak berkomunikasi dengan istri tua suaminya tersebut. Robert memastikan, dari keterangan M, sejauh ini klien-nya tidak ada masalah dengan korban.

"Silakan bisa dicek dari HP (milik M) yang sementara disita oleh pihak penyidik demi kepentingan penyelidikan," ucapnya.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut