Pembalap Legendaris Indonesia asal Cimahi Dapat Tiket Gratis Nonton MotoGP Mandalika

CIMAHI, iNews.id - Tjetjep Euwjong Harjana, mantan pembalap motor legendaris Indonesia asal Kota Cimahi yang kini telah berusia 83 tahun, dapat hadiah nonton gratis MotoGP di Sirkuit Mandalika dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Tiket gratis itu diserahkan Dinsos Jabar kepada Tjetjep di Kota Cimahi, Kamis (17/3/2022).

Walaupun telah lanjut usia (lansia) dan menggunakan kursi roda, Tjejep tampak antusias untuk berangkat ke Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyaksikan langsung balap MotorGP.

Baca Juga

Hujan Berpotensi Guyur Ajang MotoGP Mandalika

Dia sangat ingin melihat pembalap dunia, Marc Marquez berlaga di sirkuit terbaik milik Indonesia itu. Rencananya, Tjetjep akan didampingi anak dan cucunya berangkat ke Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB pada Jumat (18/3/2022) untuk menyaksikan gelaran MotoGP.

Baca Juga

Telanjang Dada, Juara Dunia MotoGP Fabio Quartararo Jogging di Kawasan Mandalika

"Saya sangat bangga bisa mendapatkan tiket nonton kejuaraan balap motor dunia di sirkuit terbaik yang dimiliki oleh Indonesia," kata Tjetjep.

Tjetjep merupakan legenda balap motor yang mengharumkan nama Indonesia di Asia pada era 1970-an. Pria kelahiran Cimahi 26 Maret 1939 ini memulai karier sebagai pembalap motor sejak 1954 hingga 1974.

Baca Juga

Sambut Ajang MotoGP Mandalika, Garuda dan Citilink Tambah Penerbangan ke Lombok

Prestasi terbaik Tjetjep adalah meraih juara ketiga di kejuaraan balap international Grand Prix Macau 1970. Namun, langkah Tjetjep untuk mengukir prestasi lebih gemilang kandas setelah mengalami kecelakaan berat saat melaju di Sirkuit Shah Alam atau Sirkuit Batu Tiga Malaysia pada 1974.

Baca Juga

Ribuan Calon Penonton MotoGP Mandalika Antre Berjam-Jam Tukar Tiket

Tjetjep mengalami cedera serius di kedua kakinya. Bahkan saat itu, tubuh Tjejep harus dibawa menggunakan helikopter untuk mengurangi risiko cedera lebih parah. Akibat insiden tersebut, Tjetjep tak bisa berjalan.

Akhirnya Tjetjep terpaksa memutuskan gantung helm atau pensiun sebagai seorang pembalap pada usia 35 tahun. Kini foto-foto saat Tjetjep masih muda dan mumpuni sebagai pembalap motor menghiasi dinding ruang tamu rumahnya.