get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan di Bandung Hari Ini, 2 Pemotor Lawan Arus Tabrak Minibus di Flyover Pasupati

Pedagang Pakaian di Pasar Andir Bandung Gulung Tikar, Kalah Bersaing dengan Toko Online

Selasa, 19 September 2023 - 08:18:00 WIB
Pedagang Pakaian di Pasar Andir Bandung Gulung Tikar, Kalah Bersaing dengan Toko Online
Sejumlah toko pakaian di Pasar Andir tutup gegera pedagang gulung tikar setelah kalah bersaing dengan toko online. (FOTO: iNews/ERVAN DAVID)

BANDUNG, iNews.id - Sejumlah pedagang pakaian di Pasar Andir, Kecamatan Andi, Kota Bandung, gulung tikar gegara kalah bersaing dengan toko online. Sebagian besar konsumen memilih berbelanja di toko online dibanding onfline.

Apalagi saat ini tren penjualan yang disiarkan langsung di media sosial (medsos) atau live shoping. Penjual pakaian mendeskrispsikan dagangan mereka dalam siaran langsung tersebut kepada para konsumen. Konsumsen yang berminat tinggal mengirimkan pesan melalui inboks. Setelah uang ditranfer, barang akan sampai ke rumah konsumen. 

Penjualan secara online berpengaruh terhadap toko offline. Para pedagang kehilangan pelanggan sehingga mereka terpaksa gulung tikar karena tidak ada pendapatan untuk membayar sewa toko dan pegawai. Seperti Pasar Andir, satu dari beberapa pasar pakaian di Kota Bandung.

"Pasar mulai sepi pengunjung sehingga sejumlah pedagang gulung tikar. Hal ini dikarenakan pedagang kalah saing dengan penjual online yang disiarkan langsung atau live shoping dengan harga jauh lebih murah dibandingkan di pasar," kata Asep Gunawan, pedagang tas di Pasar Andir.

Asep Gunawan menyatakan, sejak tren live shoping, konsumen yang berkunjung ke Pasar Andir menurun drastis. Omset pedagang pun turun 90 persen. "Biasanya dalam satu hari, para pedagang dapat meraup omzet Rp2 juta hingga Rp2,5 juta. Saat ini, hanya mendapatkan Rp100.000 per hari. Pendapatan itu tidak sebanding dengan operasional," ujar Asep Gunawan.

Sementara itu, Nia Rohayatun mengatakan, sejumlah pedagang telah mencoba untuk mengikuti tren live shoping namun tidak membuahkan hasil. "Bahkan mengalami kerugian," kata Nia.

Asep Gunawan dan Nia Rohayatun berharap pemerintah mengatur harga barang di toko online dan offline agar harga yang berlaku tidak terlalu jauh atau wajar sehingga tercipta persaingan sehat.

"Dampak dari persaingan harga tidak sehat itu membuat pedagang di toko offline sepi pembeli hingga gulung tikar," tutur Nia dan Asep Gunawan.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut