get app
inews
Aa Text
Read Next : Truk Kelebihan Muatan Terguling hingga Tutup Jalan Nasional Bandung-Garut

Pasien Suspek Difteri di RSUD dr Slamet Garut Tinggal 2, Wabah Mereda

Jumat, 10 Maret 2023 - 18:24:00 WIB
Pasien Suspek Difteri di RSUD dr Slamet Garut Tinggal 2, Wabah Mereda
Jumlah pasien suspek difteri yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut tinggal 2 orang. (Foto: Fani Ferdiansyah)

GARUT, iNews.id - Jumlah pasien suspek difteri yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut tinggal dua. Berkurangnya jumlah dan tidak ada penambahan pasien suspek difteri di Garut, mengindikasikan wabah telah mereda.

Sebelumnya, rumah sakit daerah Kabupaten Garut itu telah merawat pasien difteri lebih dari 10 orang. 

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut Muhammad Willy Indrawilis mengatakan, pasien yang masih menjalani perawatan adalah dua anak laki-laki dengan usia 7 dan 8 tahun. 

Keduanya merupakan suspek yang memiliki gejala difteri, seperti sakit tenggorokan, muncul selaput putih di rongga tenggorokan, dan sakit saat menelan. 

"Alhamdulillah sebagian besar pasien pulang setelah pulih dari penyakit yang mereka derita. Sementara yang masih dirawat di rumah sakit tinggal dua, anak usia 7 tahun dari Cibalong dan 8 tahun dari Cisurupan," kata Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut, Jumat (10/3/2023).

Muhammad Willy Indrawilis menyatakan, tim medis RSUD dr Slamet Garut merawat dua pasien itu. Mereka baru menjalani tes swab. 

Sampel swab diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Garut. Perlu waktu satu minggu untuk mengetahui hasil swab itu menunjukan hasil positif atau negatif difteri.

"Berbeda dengan Covid-19 yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu satu hari. Difteri memerlukan waktu lebih lama karena bakterinya mesti dibiakan terlebih dahulu di lab," ujar Muhammad Willy Indrawilis. 

Perawatan yang akan diberikan nanti, tutur dia, disesuaikan dengan kondisi pasien. Apabila positif, pasien akan diberi anti difteri serum (ATS). 

"Namun berdasarkan pengalaman, ada kemungkinan lain, meski pasien dinyatakan positif difteri, mereka tidak diberi ATS. Kondisi tersebut yang menentukan adalah dokter setelah melalui sejumlah pertimbangan," tutur dia. 

Pasien difteri yang dinyatakan sembuh, kata Muhammad Willy Indrawilis, terakhir tercatat tiga orang. Mereka merupakan pasien anak asal Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. 

"Semuanya dari Desa Sukahurip, Pangatikan, baru saja pulang Kamis (10/3/2023). Sudah ada perbaikan dari kondisinya sehingga diperbolehkan pulang," ucap Muhammad Willy Indrawilis. 

Sementara itu, Kepala Desa Sukahurip Asep Rukman membenarkan bila tiga warga desanya telah pulang usai dinyatakan positif difteri dan menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut. 

Dengan demikian, total warga Desa Sukahurip yang telah sembuh dari difteri sebanyak sembilan orang. 

"Semua sudah pulang. Kemarin terakhir 3 orang, Alhamdulillah semuanya sehat," kata Asep Rukman. 

Meski seluruh warga yang terpapar telah sembuh, Asep Rukman memastikan vaksinasi difteri Di desa Sukahurip masih gencar dilaksanakan. 

Kegiatan outbreak response immunization (ORI) itu dilaksanakan pemerintah untuk menangkal warga Desa Sukahurip kembali terpapar difteri.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut