Pascaledakan di Kilang Balongan, Emak-emak Geruduk Pertamina, Tuntut Ganti Rugi
INDRAMAYU, iNews.id - Puluhan emak-emak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021) siang, menggeruduk kantor Humas PT Pertamina RU VI Balongan. Kedatangan emak-emak sembari membawa anak dari Desa Sukaurip tersebut meminta ganti rugi akibat ledakan empat tangki BBM di Kilang Pertamina RU VI Balongan.
Meski berlangsung damai, aksi demo puluhan emak-emak warga Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan tersebut, dijaga ketat petugas Polri dan TNI.
Wartinah, warga Desa Sukaurip mengatakan, sejak terjadi ledakan empat tangki, warga belum pernah mendapatkan bantuan. Bahkan rumah rusak akibat ledakan pun hingga saat ini belum didata. "Padahal rumah rusak dan warga merasakan sesak napas akibat asap dari empat tangki yang terbakar," kata Wartinah.
Saat ini, api yang membakar empat tangki di Kilang Pertamina RU VI Balongan telah padam. Meski api sudah padam warga masih enggan balik ke rumah mereka, karena rumah masih rusak dan trauma dengan ledakan besar di Kilang Balongan yang terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari itu.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pengungsi terdampak kebakaran dan ledakan empat tangki di Kilang Balongan mulai mengeluhkan sesak napas dan batuk. Apalagi, tempat pengungsian yang dikonsentrasikan di Perumahan Bumi Patra Pertamina, sudah tidak lagi nyaman bagi warga.
Mereka harus berbagi tempat dengan ratusan pengungsi lain di Gelanggang Olahraga (GOR) Kompleks Perumahan Pertamina Bumi Patra Balongan. Protokol kesehatan (prokes) jaga jarak pun sulit diterapkan. Karena tempat dan jumlah pengungsi sudah tidak lagi seimbang.
Warga yang mengungsi sejak awal pun mulai dihantui rasa khawatir terjadi penularan Covid-19 di tempat pengungsian. Karena di antara pengungsi sulit menerapkan prokes. Begitu pula ketika tidur harus berbagi tempat dengan warga lain.
"Kami mulai merasakan sesak napas dan batuk-batuk. Tidur juga tak nyaman karena penuhnya gelanggang olahraga," kata salah seorang pengungsi, Satini, Kamis (1/4/2021).
Di bagian lain, tim kesehatan disiagakan di lokasi pengungsian. Mereka memeriksa kondisi pengungsi yang rata-rata merupakan kaum ibu dan anak. Petugas membenarkan ada pengungsi yang mengalami sesak napas dan batuk-batuk akibat dampak kebakaran tangki.
"Pengobatan terus dilakukan terhadap warga yang mengeluhkan gangguan kesehata. Begitu pula dengan trauma healing," kata Tim Medis Rumah Sakit Pertamina Balongan dokter Hidayati.
Editor: Agus Warsudi