Pasar Lawas Akan Jadi Hutan Kota, DPRD: Lebih Baik Direvitaslisasi untuk Ekonomi Rakyat
MAJALENGKA, iNews.id - Rencana alih fungsi Pasar Lawas di Kelurahan Majalengka Wetan, Jalan KH Abdul Halim menjadi hutan kota mendapat sorotan dari legislatif. DPRD Majalengka menilai lebih penting merevitalisasi pasar itu untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Majalengka Moch Fajar Shiddiq mengatakan, akan menolak rencana Pemkab Majalengka mengubah lahan Pasar Lama menjadi hutan kota.
"Dari empat pasar milik pemda, semuanya harus direvitalisasi. Nah, kalau misalnya kemarin berkembang Pasar Lawas mau dijadikan hutan kota, kami akan menolak," kata Wakil Komisi II DPRD Majalengka.
Moch Fajar Shiddiq menyatakan, kondisi empat pasar yang dinilai sudah harus segera direvitalisasi itu, antara lain, Pasar Sindangkasih (Cigasong), Kadipaten, Talaga, dan Jatitujuh.
Dibanding untuk proyek alih fungsi dari Pasar Lawas jadi hutan kota, Fajar menilai anggaran sebesar Rp10 miliar itu lebih baik untuk merevitalisasi salah satu pasar.
"Kalau misalnya pemda betul punya uang Rp10 miliar, kami akan dorong uang itu untuk merevitalisasi salah satu pasar tradisional, dibanding hutan kota atau taman kota," ujar dia.
"Banyak desakan dari para pedagang pasar, baik itu Sindangkasih, Kadipaten, Talaga, Jatitujuh. Kondisi pasarnya sudah memprihatinkan," tutur Moch Fajar Shiddiq.
Menurut dia, Komisi II DPRD Majalengka berpihak kepada para pedagang. Karena di situ ada siklus perekonomian masyarakat. Bayangkan sudah hampir 2 tahun atau 3 tahun Pasar Sindangkasih pembangunan berlarut-larut.
Politisi PPP ini menyatakan, untuk merevitalisasi semua pasar, memang membutuhkan anggaran yang besar. Namun, dalam pelaksanaannya, bisa dikolaborasikan dengan pemerintah provinsi dan kementerian.
"Besar memang kebutuhannya. Kami di komisi 2, bulan kemarin sudah melakukan studi ke Dinas Indag Provinsi. Mereka siap, selama pemda mengajukan," ucap dia.
Pekan depan, ujar Moch Fajar Shiddiq, Komisi II DPRD Majalengka akan ke Kementerian Perdagangan (Kemendag). Ternyata anggaran revitalisasi ada. Kota Tasikmalaya mendapat Rp40 miliar.
"Revitalisasi dibiayai oleh kementerian dua tahun berturut-turut. Masa kita enggak bisa," uja Fajar yang juga ketua DPC PPP Majalengka itu.
Editor: Agus Warsudi