get app
inews
Aa Text
Read Next : 9 Jenazah Korban Pembunuhan Modus Penggandaan Uang Dikubur Bersama-sama

Paryanto Warga Sukabumi Korban Dukun Pengganda Uang Berprofesi Pebisnis Barang Antik

Selasa, 04 April 2023 - 22:33:00 WIB
Paryanto Warga Sukabumi Korban Dukun Pengganda Uang Berprofesi Pebisnis Barang Antik
Makam almarhum Paryanto di Sukabumi. (FOTO: DHARMAWAN HADI)

SUKABUMI, iNews.id - Paryanto (53), korban pembunuhan Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, dikenal sebagai pebisnis barang antik dan batu akik. Sebelum terjun ke bisnis itu, Paryanto merupakan kontraktor.

Korban Paryanto tinggal seorang diri di sebuah kontrakan di wilayah Rambay Cisaat, Kabupaten Sukabumi, sudah tidak mempunyai keluarga.

Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Sedangkan mantan istri dan anaknya tinggal di Subang Jaya.

Anak korban, GE (15) mengatakan, terakhir bertemu dengan ayahnya tersebut pada awal Januari 2023. GE mengantar ayahnya ke Banjarnegara sekitar November-Desember 2022.

“Ayah saya bisnis di bidang kaya semacam perbatuan, terus barang-barang antik. Saya sempat mengingatkan ayah untuk berhenti ikut-ikutan uka-uka (penggandaan uang), karena dengan bisnis yang dijalaninya, penghasilan ayah sudah cukup," kata GE, Selasa (4/4/2023).

Sementara itu kuasa hukum korban, Heri Purnama Tanjung mengatakan, total kerugian korban mencapai lebih dari Rp90 juta. 

Hal tersebut terlihat dari mutasi rekening milik korban. Jumlah tersebut belum termasuk barang-barang korban yang menjadi barang bukti diduga dibuang ke beberapa daerah oleh pelaku Mbah Slamet. 

“Kalau dari orang tua GE sekitar Rp90 juta lebih. Itu dari mutasi rekening Rp90 juta mungkin lebih dari itu karena uang tunainya kita nggak tahu. Handphone dibuang di kali di Cirebon, kalau mobil (rental) di Wonosobo,” kata Heri Purnama Tanjung, ditemui seusai pemakaman.

Heri Purnama Tanjung menyatakan, kuasa hukum akan terus mengawal kasus pembunuhan berencana dengan cara diracun terkait penipuan penggandaan uang itu. 

Proses hukum masih berjalan karena belum semua jasad ditemukan. Kemungkinan jumlah korban masih banyak. Saat ini baru 11 jasad korban yang ditemukan. 

"Yang jelas kami minta keadilan dengan hukuman setimpal. Saya sebagai kuasa hukum akan mendampingi korban. Sudah jelas ini berencana dari mulai penggandaan uang sampai pembunuhan. Modusnya penipuan 378. Si korban ini menagih janji dukun tersebut dan akhirnya dibunuh," ujar Heri Purnama Tanjung.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut