Partai Koalisi Saling Klaim Figur yang Disodorkan Layak Jadi Wabup KBB
BANDUNG BARAT, iNews.id - Partai koalisi pengusung pasangan Aa Umbara-Hengki Kurniawan (Akur) berlomba-lomba menyiapkan kadernya untuk bisa mengisi kekosongan kursi Wabup Bandung Barat yang kosong. Masing-masing partai mengklaim memiliki kader terbaik untuk menjadi wabup.
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN), KBB, Asep Bayu Rohendi menyebutkan, telah menyiapkan dua kader untuk menempati kursi wakil bupati. Mereka adalah Anggota DPRD KBB, Dona Ahmad Muharam dan Wakil Ketua DPW PAN Jabar Cecep Pramulyana.
"Sudah dua nama yang disiapkan dari PAN KBB untuk mengisi kursi Wakil Bupati Bandung Barat. Mereka yang punya potensi dan mendapat dukungan dari internal," ucapnya, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, jika pembahasan di tingkat koalisi merestui Wakil Bupati Bandung Barat milik PAN. Maka keputusan siapa dari dua nama itu yang akan ditetapkan, semuanya diserahkan kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
"Posisi Wakil Bupati ini sangat penting. Selain membantu kerja bupati, kebijakan pemerintah nantinya gak perlu rekomendasi Mendagri dulu seperti sekarang karena KBB masih dipimpin Plt Bupati," ujarnya
Sementara Ketua DPD, NasDem KBB, Ade Sudrajat mengatakan partainya paling layak dapat jatah wakil bupati. Pasalnya, selama kampanye Pilkada Serentak 2018, NasDem menjadi pemimpin koalisi yang memenuhi seluruh kebutuhan logistik.
Pihaknya telah menyodorkan tiga nama untuk mengisi jabatan Wabup KBB. Yakni Usep Sukarna (adik kandung Aa Umbara Sutisna), anggota DPR RI Komisi X, Riyan Firmansyah (putra sulung Aa Umbara Sutisna), dan anggota DPRD KBB, Didin Rachmat.
"Waktu kampanye dulu kan kita leader. Segala rupa urusan saat pemenangan dulu kita yang cover. Jadi posisi wakil bupati ini sudah semestinya milik NasDem," katanya.
Meski begitu, keputusan final nama Wakil Bupati Bandung Barat bakal ditetapkan melalui musyawarah di tingkat koalisi. Hingga saat ini pembahasan tersebut belum dilakukan menyusul ketetapan hukum yang dijalani Aa Umbara Sutisna masih belum inkrah.
Editor: Asep Supiandi