Pangandaran Gempar, Warga Dibacok Tetangga saat Gendong Cucu

PANGANDARAN, iNews.id - Aksi pembacokan warga oleh tetangganya di Dusun Munggang Gondang, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Jabar) membuat geger, Senin (31/10/2022). Korban pun terkena bacokan di kepala dan tangan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Korban bernama Nurholik diketahui menjadi korban pembacokan pelaku berinisial EP yang tak lain tetangganya. Istri korban, Tusinah mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Juga

Diduga terkait Pemalakan, Pria Musi Rawas Tewas dengan Luka Bacok 

Saat itu, dia bersama suaminya tengah berada di depan rumah. Tiba -tiba datang pelaku EP sambil membawa golok langsung membacok korban yang saat itu sedang menggendong cucunya.

korban pun berusaha menghindar dan menangkis sambil melindungi cucunya. Setelah korban menyerahkan sang cucu ke istrinya, korban berusaha melawan dan merebut golok dari tangan pelaku. Setelah golok pelaku berhasil direbut, pelaku langsung melarikan diri.

Baca Juga

Janda Muda di Lumajang Tewas Penuh Luka Bacok, Diduga Dibunuh 

"Untung cucu saya enggak kena goloknya. Mereka itu sempat rebutan golok terus pelaku kabur. Suami sempat mau ngejar tapi karena sudah berdarah balik lagi," kata Tusinah, Senin (31/10/2022).

Tusinah menuturkan, suami sempat mengejar pelaku tapi karena lemas sudah bersimbah darah akhirnya kembali lagi. Setelah itu suaminya dilarikan ke IGD RSUD Pandega karena banyak mengalami luka akibat bacokan.

Baca Juga

Kesaksian Warga saat Pria di Sidrap Bacok 3 Perempuan: Ada Suara Teriakan

Kapolsek Pangandaran AKP Adi Widodo mengatakan akibat kejadian itu korban mengalami luka bacok di bagian wajah telinga dan tangan. Kasus ini masih terus selidiki. Pihaknya pun belum bisa memastikan motif pelaku dan pelaku kini masih diburu.

"Dugaan sementara permasalah pribadi. Antar korban dan pelaku itu tetangga," ucap Adi Widodo.

Menurut keterangan dari warga, pelaku EP melarikan diri ke dalam hutan setelah melakukan pembacokan terhadap korban.

Editor: Nani Suherni