Pakar ITB Sebut Gempa Bumi Turki Paling Ditakuti, Ini 4 Alasan Ilmiahnya

BANDUNG, iNews.id - Pakar Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut, gempa bumi di Turki paling ditakuti para ahli gempa. Terdapat empat alasan ilmiah yang menjelaskan, gempa Turki merusak dan mematikan. 

Fenomena gempa bumi mematikan kembali melanda dunia. Gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) sekitar pukul 04.14 waktu setempat. 

Baca Juga

Cari Selamat dari Perang Gaza, Keluarga Palestina Ini justru Tewas akibat Gempa Turki

Pusat gempa berada di daerah Turki Selatan dengan kedalaman 11 kilometer (km) yang memicu tsunami kecil dengan ketinggian tsunami setinggi 30 cm di Erdemli. 

Sumber gempa tersebut merupakan pembangkit tenaga (generator) gempa dahsyat di daratan Turki yang menelan korban jiwa lebih dari 7.800 orang itu.

Baca Juga

Doa untuk Korban Gempa Turki-Suriah Menggema di Gala Dinner HPN 2023

Dikutip dari ITB.ac.id, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Dr Irwan Meilano ST MSc, pakar gempa dari ITB mengatakan, terdapat empat alasan gempa Turki bersifat merusak. 

Baca Juga

Gempa Turki M7,8, Pemerintah Indonesia Akan Kirim 6,8 Ton Bantuan Kesehatan

Pertama, gempa Turki memiliki magnitudo 7,8 yang termasuk skala gempa bumi besar. Kedua, pusat gempa Turki berada dekat dengan permukaan tanah atau dangkal, yaitu, sedalam 18 kilometer.

Alasan ketiga, terjadi ratusan gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5. Keempat, gempa Turki terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan yang tidak bagus.

Baca Juga

Duka Korban Gempa Turki dan Suriah, Jateng Siapkan Bantuan Kemanusiaan

“Gempa Turki yang sekarang merupakan gempa terbesar di Turki setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara,” kata Irwan Meilano.

Dilansir dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono, S.Si, M.Si menjelaskan bahwa gempa bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur yang merupakan zona sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia. 

Baca Juga

Salut! Mesut Ozil Terjun Langsung Bantu Korban Gempa Turki

Irwan Meilano menyatakan, gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip). “Gempa Turki termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti terjadi oleh para ahli Gempa,” ujar Irwan Meilano.

Laporan terbaru dari Reuters pada Rabu (8/2/2023), korban jiwa melonjak hingga 7.800 orang. Selain itu, gempa Turki menyebabkan 5.775 bangunan termasuk rumah sakit, sekolah, dan blok apartemen runtuh. 

Sedangkan jumlah korban luka diperkirakan lebih dari puluhan ribu orang dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal.

Editor: Agus Warsudi