get app
inews
Aa Text
Read Next : Infografis Kecelakaan di Tol Cipali Tewaskan 4 Orang

Pakar ITB Sebut Ada Tiga Penyebab Tol Cipali Rawan Kecelakaan

Kamis, 17 Desember 2020 - 23:45:00 WIB
Pakar ITB Sebut Ada Tiga Penyebab Tol Cipali Rawan Kecelakaan
Jalan Tol Cipali yang membentang dari Purwakarta hingga Palimanan Cirebon sepanjang 116,5 km rawan kecelakaan. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamim menyebut ada tiga faktor yang jadi penyebab Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) rawan kecelakaan. Tiga faktor itu antara lain, kesalahan desain, kendaraan, dan kondisi pengemudi.

Diketahui, jalan Tol Cipali menjadi momok bagi pengendara. Sebab telah banyak korban dan nyawa melayang akibat rentetan kecelakaan yang terjadi di jalan tol sepanjang 116 kilometer itu.

Peristiwa terakhir, kecelakaan maut kembali terjadi di Tol Cipali kilometer 119, Cibogo, Subang, Kamis (17/12/2020) pagi. Kali ini sebuah minibus Grand Max B 1078 TYF yang berjalan dari arah Palimanan Cirebon menuju Jakarta menabrak bagian belakang truk yang berjalan di depannya. 

Akibat kejadian ini, empat orang tewas dan tiga orang luka-luka sementara penyebab kecelakaan maut tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamim menilai, terdapat tiga faktor penyebab maraknya kecelakaan di jalan tol yang mulai dioperasikan 2015 lalu itu.

Penyebab pertama adalah kesalahan desain dalam pembangunan jalan tol tersebut. Namun begitu, kata Ofyar, kecil kemungkinan kesalahan desain menjadi penyebab utama maraknya kecelakaan di Tol Cipali.

"Itu menjadi salah satu penyebab, Tapi menurut saya kecil kemungkinannya karena desain melibatkan konsultan perencanaan. Bukan hanya konsultan dalam negeri, namun juga luar negeri. Saya tidak yakin kesalahan design jadi faktor penyebab utama," tegas Ofyar, Kamis (17/12/2020).

Faktor penyebab kedua, lanjut Ofyar, yakni kendaraan yang digunakan. Menurutnya, banyak kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cipali diketahui mengalami rem blong hingga kelebihan muatan. 

"Banyak kejadian remnya jebol dan itu (berkaitan) dengan KIR (kelayakan kendaraan), termasuk usia kendaraan," sebut Ofyar.

Faktor penyebab terakhir, kata Ofyar, yakni kondisi pengemudi saat melajukan kendaraannya di tol yang terkenal panjang dan lurus itu. 

"Kondisi pengemudi yang lelah, mengantuk, hingga pengemudi yang mengejar rit. Mereka memaksakan diri mengemudi dalam kondisi yang tidak fit," jelasnya.

Ofyar sendiri mengaku, tidak bisa memastikan bahwa salah satu dari tiga faktor penyebab tersebut menjadi penyebab utama kecelakaan di Tol Cipali.

"Namun, saat tiga faktor itu bertemu, hal itulah yang kerap menjadi penyebab kecelakaan," imbuhnya.

Menurut Ofyar, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan tingginya angka kecelakaan di Tol Cipali, yakni dengan memperbanyak rambu, marka, hingga penunjuk jalan, termasuk rambu-rambu peringatan.

"Tol Cipali ini sudah jadi dan beroperasi, sulit kalau harus mengubah design. Solusi yang dapat dilakukan, yakni memperbanyak rambu, marka, dan penunjuk jalan. Harus dipasang banyak juga papan peringatan sampai alat efek kejut, agar pengemudi tetap konsentrasi saat melintas di Tol Cipali yang lurus dan panjang itu," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, kontur jalan Tol Cipali yang lurus, landai, dan cukup panjang, menyebabkan para pengendara terlena dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Polda Jabar pernah mengukur kecepatan rata-rata laju kendaraan di Tol Cipali antara 150 hingga 200 km per jam atau melebihi batas ketentuan 60-100 km per jam. Hal itu diketahui setelah Polda Jabar menggunakan speed gun untuk mengetahui kecepatan kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut.

"Saat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, para pengendara kerap tak menghiraukan rasa lelah dan kantuk. Dalam kondisi seperti ini, kecelakaan fatal pasti terjadi," katanya.

Menurut Eddy, titik jenuh di jalan Tol Cipali terdapat di Km 86 jalur A atau dari arah barat ke timur, wilayah Kabupaten Purwakarta-Subang. Pengendara yang telah memacu kendaraannya sejak dari Jakarta dan sekitarnya atau Sumatera, akan merasakan titik jenuh, lelah, dan mengantuk di kawasan ini. "Kecelakaan maut kerap terjadi di Km 86 hingga Km 136," sebut Eddy.

Sedangkan dari arah timur ke barat, titik jenuh terdapat di km 150 dan km 162 wilayah Kabupaten Majalengka. Para pengendara yang telah menempuh perjalan panjang dari Jawa akan menemui titik jenuh, lelah, dan mengantuk di kawasan ini. Tak sedikit kecelakaan tabrak belakang dan kecelakaan tunggal terjadi.

"Fakta ini diperoleh berdasarkan evaluasi atas peristiwa kecelakaan yang kerap terjadi di titik itu. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, kecelakaan di jalan tol kerap terjadi pada rentang waktu dari pukul 23.00 WIB sampai 07.00 WIB," kata Eddy.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut