Pakar Astronomi BRIN Sebut Meteor di Langit Bandung Jatuh di Samudra Hindia
BANDUNG, iNews.id - Pakar astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Thomas Djalamuddin menyebut, meteor yang terlihat melintas di langit Bandung jatuh di Samudera Hindia. Thomas memastikan benda itu bukan sampah antariksa melainkan meteor terang atau fireball.
Diketahui, benda langit yang memendarkan cahaya merah terang melintas di langit Bandung pada Kamis (14/9/2023) malam dan videonya viral di berbagai platform media sosial (medsos).
Dalam video tampak benda antariksa itu menyala seperti api dan terbang dengan kecepatan tinggi. Selain Bandung, meteor tersebut juga dilihat oleh warga Garut dan Yogyakarta. Di Bandung dan Garut, meteor terlihat pukul 22.55 WIB. Sementara, di Yogyakarta pada pukul 23.15.
Profesor Riset Astronomi BRIN Prof Thomas Djamaluddin mengatakan, benda luar angkasa tersebut adalah meteor sporadis jenis fireball.
"Meteor sporadis jenis fireball tersebut melintas di langit Bandung menuju ke timur hingga diduga jatuh ke Samudra Hindia," kata Prof Thomas Djamaluddin.
Ahli dari BRIN ini juga menyatakan, Sampai saat ini, tidak ada laporan gelombang kejut yang ditimbulkan meteor tersebut. Artinya, ukuran meteor diperkirakan kecil, sekitar puluhan sentimeter.
Ukuran meteor fireball tersebut, ujar Prof Thomas Djamaluddin, diperkirakan hanya setengah meter atau 50 sentimeter (cm). Fenomena meteor fireball ini telah beberapa kali terjadi di Indonesia.
"Salah satunya pada 2008 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Meteor tersebut jatuh di daratan hingga menimbulkan gelombnag kejut hingga merusak permukiman warga," ujar Thomas Djamaluddin.
Editor: Agus Warsudi