Pabrik Tekstil di Batujajar Terbakar, Seorang Petugas Damkar KBB Terluka

BANDUNG BARAT, iNews.id - Satu petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami luka bakar saat berupaya memadamkan api yang melumat bangunan pabrik tekstil PT Kencana Fajar Mulya, di Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Senin (7/12/2020). Petugas tersebut berhasil diselamatkan dan saat ini dalam perawatan.

Kebakaran yang melanda pabrik tekstil tersebut cukup besar sehingga membuat petugas harus berjibaku melakukan proses pemadaman. Akhirnya proses pemadaman dan pendinginan berhasil dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB. 

Baca Juga

Ini Kronologi Penembakan 6 Pria di Tol Cikampek Versi Polisi dan FPI

"Apinya sangat besar, ada satu petugas yang mengalami luka bakar ringan," kata Komandan Pleton (Danton) Damkar KBB Agus Wara.

Menurut dia, besarnya api membuat pihaknya harus menerjunkan dua unit pancar dan satu unit supply dari Pos Padalarang, rescue, satu unit pancar Pos Cikalongwetan, pancar Pos  Lembang, dan pancar pos damkar Cililin.

Baca Juga

Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Ridwan Kamil: Belum Tahu Jatah untuk Jabar

Ada juga bantuan tambahan tiga unit pancar Damkar Kota Cimahi dan dua unit supply dari Damkar Kabupaten Bandung. Besarnya kebakaran membuat pabrik atas nama pemilik Hermanto ini, mengalami kerusakan seluas 750 meter persegi dari total luas 1.300 meter persegi.

Baca Juga

Jelang Coblosan, 199 Petugas KPU Kabupaten Bandung Positif Covid-19

Disinggung soal penyebab kebakaran, Agus menyebutkan, dari hasil penelusuran sementara dan beberapa saksi di lokasi kejadian, dikarenakan adanya kebocoran pipa oli. 

Kemudian tetesan oli itu terkena percikan api dan menyambar kain. Api dengan cepat membesar karena di lokasi banyak terdapat bahan-bahan mudah terbakar. 

Baca Juga

Penembakan 6 Laskar FPI di Tol Cikampek, Warga Menyangka Penangkapan Teroris

"Di lokasi banyak terdapat kain, jadi api cepat membesar. Untuk penyebabnya dari kebocoran oli, sedangkan kerugian materi masih diinventarisir," ujar Agus.

Editor: Agus Warsudi