Pabrik Semen di Sukabumi Terbakar, Dipicu dari Bahan Baku yang Masih Panas 

SUKABUMI, iNews.id - Kebakaran hebat melanda salah satu gudang pabrik semen SCG, Jalan Palabuhan II Kilometer 11, Desa Sinarresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Minggu, (10/10/2021). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.45 WIB itu diduga berasal dari material clinker yang akan disuplai ke conveyor

Lokasi yang kebakar berada di area gudang clinker atau penyimpanan semen setengah jadi berbentuk gumpalan atau benjolan. Lokasi tersebut berada di bagian underground ball clinker 2 cut/clinker lorong bawah tanah.

Baca Juga

Geger, Jasad Pria Terbungkus Terpal Ditemukan di Jurang Waduk Cirata Purwakarta

Wakil Komandan Pos 9 Posko Cikembar Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukabumi, Susandi Purnama mengatakan bahwa sumber api diduga berasal dari material clinker yang masih panas yang akan disuplai ke conveyor. 

"Bahan conveyor itu terbuat dari karet yang dalam prosesnya, bahan material tersebut ditimbun terlebih dahulu oleh clinker dingin. Namun dikarenakan dicorong kosong tidak terdapat material mengakibatkan material panas langsung jatuh ke conveyor berbahan karet. Akibatnya terjadi kepulan asap dan akhirnya terbakar," ujar Susandi menerangkan kepada wartawan. 

Baca Juga

Video Viral Siswi Dianiaya hingga Tak Berdaya, Netizen Marah  

Susandi menambahkan api dapat dipadamkan sekitar pukul 13.30 WIB oleh petugas pemadam kebakaran dengan mengerahkan sebanyak enam unit armada. Armada damkar itu terdiri dari lima unit  dari Kabupaten Sukabumi serta satu unit dari PT GSI Cikembar.

Baca Juga

Tempat Ngopi di Purwakarta Jawa Barat

"Unit kendaraan damkar yang dikerahkan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabur Sukabumi adalah dari Posko 9 Cikembar, Posko 7 Sukaraja, Posko 2 Cibadak, untuk Posko 1 Cisaat menurunkan dua unit. Sedangkan unit kendaraan bantuan sebanyak satu unit dari PT GSI," ujar Susandi kembali kepada wartawan. 

Lebih lanjut Susandi mengatakan bahwa akibat insiden ini tidak terdapat korban jiwa ataupun luka. Untuk kerugian materi masih dalam pengecekan pihak perusahaan.

Editor: Asep Supiandi