Orang Mirip Nining Pernah Dirawat di Panti ODGJ Welas Asih Sukabumi

SUKABUMI, iNews.id – Polisi masih menyelidiki peristiwa penemuan Nining Sunarsih (52) warga Kampung Cibunar, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Nining sempat dikabarkan hilang selama 17 bulan di Pantai Pelabuhan Ratu, kini dia berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Kota Sukabumi untuk mendapat perawatan.

Polisi mengungkapkan misteri hilangnya Nining mulai ada titik terang. Dalam penyelidikan, polisi mendapatkan informasi baru bahwa Nining pernah menjadi warga binaan Panti Welas Asih di Pelabuhan Ratu yang menangani orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Kepala Panti Welas Asih, Deni Solang mengungkapkan sempat merazia OGDJ pada tahun 2017, bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukabumi. “Bulan November kami razia sepanjang Pantai Citeups sampai ke Cisolok. Kami bawa mereka termasuk bu Nining salah satunya,” kata Deni, Rabu (4/7/2018).

Dia menjelaskan Panti Welas Asih sempat tidak beroperasi karena biaya, sehingga para pasien panti tersebut sempat dibebaskan termasuk Nining. “Kami melepas dia karena kondisi panti lagi susah, silahkan yang mau pergi ya pergi yang mau tinggal ya tinggal,” ujarnya.

Dia menceritakan, setelah ramai pemberitaan dirinya berkunjung ke tempat Nining dirawat. Setelah diperhatikan, dia meyakini jika Nining merupakan orang yang sama dengan pasien yang pernah direhabilitasi di tempatnya.

“Saat saya mengunjungi Rumah Sakit Bunut (Syamsudin) posisinya lagi tidur. Saya kenal saat sekilas melihat dan agak kurus. Saya foto dan saya kirim ke Panti Welas Asih. Para pengurus panti kenal, iya ini yang pernah di rawat di panti, kata mereka. Gelagatnya sama waktu di panti juga enggak banyak ngomong,” kata dia.

Pihak kepolisian akan memanggil keluarga dan tim dokter kejiwaan akan memeriksa Nining, untuk membuktikan kebenaran dari Panti Welas Asih Pelabuhan Ratu. Sebelumnya, Nining ditemukan oleh keluarganya di pinggir pantai dalam kondisi selamat pada Sabtu (30/6/2018) malam, dan beritanya menjadi viral di media sosial.

Editor: Muhammad Saiful Hadi