get app
inews
Aa Text
Read Next : Bukan Alasan Defisit Anggaran, Ternyata gegara Ini Gaji Honorer di KBB Dipangkas

Napak Tilas Padepokan Batu Karang Penjaga Eksistensi Seni Bela Diri Pencak Silat di KBB

Sabtu, 10 September 2022 - 16:05:00 WIB
Napak Tilas Padepokan Batu Karang Penjaga Eksistensi Seni Bela Diri Pencak Silat di KBB
Murid-murid di perguruan pencak silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara di Padepokan Batu Karang, Kampung Citra Baplang RT 01/09, Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, KBB, saat latihan. (Foto/Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Selain melimpah dengan potensi wisata, Kabupaten Bandung Barat (KBB) juga kaya akan keberagaman seni dan budaya. Salah satunya adalah seni bela diri pencak silat yang terus dilestarikan dan berkembang di berbagai wilayah kecamatan dan desa. 

Seperti eksistensi perguruan pencak silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara yang berada di Padepokan Batu Karang, Kampung Citra Baplang RT 01/09, Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar. Kegiatan di padepokan ini terus berjalan karena regenerasi terus berjalan.

"Kegiatan pencak silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara di Padepokan Batu Karang masih terus berjalan lantaran tiap generasi ada penerusnya," kata Ketua Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara sektor Giri Asih Padepokan Batu Karang Dadi Suryadi, Sabtu (10/9/2022).

Dadi Suryadi menyatakan, sejarah awal mula padepokan Batu Karang terbentuk pada Juli 2013. Murid perguruan Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara di Padepokan Batu Karang yang aktif saat ini ada sekitar 45-60 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan usia baik muda maupun tua. 

Perguruan Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara di Padepokan Batu Karang, ujar Dadi Suryadi, terbentuk dari sebuah filosofi. Awal mula terbentuk dari sebuah napak tilas ke sebuah batu gajah yang kemudian menjadi inspirasi untuk menamakan padepokan ini dengan nama Padepokan Batu Karang. "Pencetus Padepokan Batu Karang ini adalah Mama Adji Djaenudin atau yang kerap dipanggil Abah," ujar Dadi Suryadi. 

Menurut Dadi, tidak mudah mendirikan padepokan, diawal banyak berbagai rintangan termasuk cemoohan dari masyarakat sekitar. Namun hal itu tidak menjadikan padepokan ini gentar, malah menjadikannya motivasi untuk salalu tetap berjalan walau pun dengan murid seadanya.

Kendati demikian, tutur Dadi, perguruan Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara ini telah meraih prestasi, khususnya dalam hal seni ibingan. Dirinya berharap pada tingkat selanjutnya perguruan pencak silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara ini bisa terus meningkat.

Karena itu, Padepokan Batu Karang, tutur Dadi, tengah berusaha memotivasi para murid agar mau berpartisipasi dalam berbagai festival di IPSI, seperti Tarung TGR Tanding. Meskipun kurangnya dukungan dari pemerintah, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat untuk tetap berlatih.

"Semoga hadirnya Padepokan Batu Karang ini mampu menarik animo warga dan meminimalisir dampak negatif adanya gadget terhadap anak-anak," tutur Dadi.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut