Museum Pendidikan UPI Bandung Direvitalisasi, Bakal Dilengkapi Teknologi Digital

BANDUNG, iNews.id - Museum Pendidikan Indonesia di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, bakal direvitalisasi. Museum ini akan dilengkapi dengan teknologi digital.
Museum yang dibangun pada 2015 itu akan mendapatkan sentuhan teknologi multimedia, simulator, ruang bermain edukatif, kafe, dan lain-lain. Di satu ruangan, juga akan dibuat ruang galaksi yang akan membawa setiap pengujung seolah berada di gugusan Tata Surya.
Menurut Rektor UPI Solehudin, program revitalisasi Museum Pendidikan Indonesia saat ini telah dimulai. Maket berbagai fasilitas museum telah dibuat dengan menggandeng pihak ketiga yaitu PT Semarak. Perusahaan ini juga nantinya akan menjadi penyokong pendanaan melalui skema bisnis.
"Sekarang sudah era digital, sehingga museum perlu mentransformasi diri, tidak bisa museum hadir di era sekarang tanpa mempertimbangkan teknologi. Kami akan ubah wajah museum dengan wajah yang lebih segar dan beradaptasi dengan teknologi," kata Solehudin.
Menurut dia, UPI akan menghilangkan kesan museum hanya untuk tempat penyimpanan barang berharga. Tetapi peran museum akan lebih dimaksimalkan dengan tampilan yang lebih fresh. UPI akan mencoba mengubah persepsi masyarakat, museum bukan hanya tempat benda kuno atau artefak.
Diketahui, Museum Pendidikan Indonesia mulai dioperasikan sejak tahun 2015. Di museum ini terdapat beberapa benda kuno, terkait pendidikan di Indonesia. Kendati terbuka untuk umum, museum ini tidak banyak dikunjungi masyarakat. Saat ini, museum lebih banyak memanfaatkan lantai 1 dan 2.
Lebih lanjut Solehudin menjelaskan, revitalisasi Museum Pendidikan Indonesia juga sebagai wujud implementasi kampus PTNBH yang didorong oleh pemerintah agar mandiri secara finansial.
"Apalagi saat ini gencar didorong program kampus merdeka, merdeka belajar, sehingga museum ini diharapkan nanti bisa memfasilitasi kebijakan ini. Nah ini harus direspons dalam bebagai aktivitas. Kita juga bisa mengkreate program digitalisasi," ujar Solahudin.
Sementara itu, Kepala Museum Pendidikan Indonesia Leli Yulifar mengatakan, revitalisasi museum tidak akan mengubah fasilitas yang sudah ada, tetapi lebih pada melengkapi fasilitas yang sekarang ini telah tersedia. Nantinya, pengembangan fasilitas akan dilakukan di lantai tiga dan lantai atas.
"Jadi tempat yang ada tetap dipertahankan kami hanya menambah. Kami akan manfaatkan lebih maksimal lagi terutama di lantai tiga" imbuh dia.
Editor: Agus Warsudi