Minibus Wisatawan Geopark Ciletuh Terguling di Tanjakan Dini, 1 Tewas 7 Luka

SUKABUMI, iNews.id - Sebuah minibus yang mengangkut 15 wisatawan pulang dari Geopark Ciletuh mengalami kecelakaan di Tanjakan Dini, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/2/2022). Seorang penumpang tewas dan tujuh luka-luka.

Informasi yang diperoleh, minibus dengan pelat nomor T 7284 DA itu terguling di Kampung Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB. Pengemudinya adalah SP (25), warga Kabupaten Bekasi.

Baca Juga

Tersangkut Tali, Pemotor di Bekasi Jatuh dan Tewas Tertabrak Truk

Saat melintasi lokasi kejadian yang kontur jalannya menurun dan terdapat tikungan ke kanan, minibus yang dikendarai SP terguling ke pembatas kiri jalan dengan posisi ban kanan berada di atas.
 
"Diduga pengemudi kurang menguasai medan jalan sehingga tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar dikonfirmasi.

Seorang penumpang tewas di lokasi kejadian dan tujuh orang terluka. Sedangkan delapan lainnnya termasuk sopir SP selamat tak mengalami luka namun syok.

Baca Juga

Ayah dan Anak Tewas Kecelakaan Kapal di Kepri, Kedua Jasad Ditemukan pada Hari Berbeda 

Korban meninggal dunia berinisial BMF (6), seorang pelajar warga Jalan Pisangan Baru III RT 10/06, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Korban mengalami luka sobek di bagian kepada dan lecet di perut.

Baca Juga

Kecelakaan Bus Tabrak Truk di JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, 1 Orang Tewas

Sedangkan korban luka-luka dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan medis.

Dia mengatakan, minibus yang terguling itu mengalami kerusakan. "Kerusakan kendaraan atau kerugian materi ditaksir sekitar Rp20 juta," ujarnya.

Terkait kecelakaan tunggal ini, dia mengimbau untuk wisatawan maupun pengendara yang akan menuju Geopark Ciletuh maupun yang pulang untuk berhati-hati. Selain mengecek kondisi kendaraan juga memahami rambu-rambu lalu lintas.

"Karena kontur jalannya menanjak dan menurun ditambah banyak belokan patah," tutur Fajar.

Editor: Reza Yunanto