Mengenang Solihin GP Tokoh Jawa Barat, Jenderal dan Pemimpin Merakyat

JAKARTA, iNews.id - Gubernur Jawa Barat ke-8 Letjen TNI (Purn) Solihin GP meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) pagi. Kabar duka ini dibagikan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita sedalam dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah, Bpk Solihin GP. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Al Fatihah,” tulis JK di laman media sosial pribadinya, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga

Kabar Duka, Ketua DPRD Pemalang Tatang Kirana Meninggal Dunia

Solihin GP merupakan salah satu tokoh besar di Jawa Barat (Jabar) yang wafat pada usia 97 tahun. Dia lahir pada tanggal 21 Juli 1926 yang memulai karier militernya selama masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor lalu bergabung dengan Divisi Siliwangi.

Dia menjebat sebagai Gubernur Akademi Militer ke-7 pada tahun 1968-1970 lalu menjadi Gubernur Jabar periode 1970 hingga 1975. Dia berhasil memimpin Jabar di masa orde baru dengan sejumlah kebijakannya.

Baca Juga

Kabar Duka, Baskami Ginting Ketua DPRD Sumut Meninggal Dunia

Semasa hidupnya, Solihin GP seorang jenderal dan pemimpin merakyat ini pernah menempuh pendidikan di beberapa instansi yang dimulai dari Europeesche Lagere School (ELS), kemudian Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Bogor, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Tinggi, Sekolah Staf Komando Angkatan Darat, dan US Army Infantry School.

Baca Juga

Kabar Duka, Ulama Karismatik Kalsel Abah Guru Danau Meninggal Dunia

Dalam perjalanan hidupnya, Solihin GP dikenal sebagai sosok yang profesional. Hal itu terbukti dari kariernya di militer maupun birokrat, dia mampu menempati beberapa jabatan seperti Guru SSKAD, Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Gubernur Jawa Barat, hingga anggota MPR RI.

Solihin GP secara otentik dikenal dengan beberapa kebijakan atau tindakan uniknya semasa menjadi Gubernur Jabar. Antara lain dengan mengeluarkan kebijakan gogo rancah untuk mengatasi masalah pangan di Indramayu dan pernah mengajak Presiden Soeharto untuk mandi di sungai saat mengunjungi suku badui.