Menengok UKM KBB yang Bertahan di Tengah Pandemi, Ada Olahan Serba Pisang di Lembang
BANDUNG BARAT, iNews.id - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 1,5 tahun, membuat banyak usaha kecil dan mikro (UKM) gulung tikar. Tapi tak sedikit pula yang tetap bertahan, seperti UKM Pisang Lilit, yang menyajikan olahan serba pisang di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Anton Pribadi, pemilik usaha olahan pisang, mengatakan, omzet merosot drastis selama penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM). Sebab, wisatwan tidak bisa datang ke Lembang.
"Namun, UKM ini masih tetap bertahan karena ada saja konsumen yang datang, terutama para penggemar olahan pisang," kata Anton, Minggu (22/8/2021).
Alasan memilih kuliner serba pisang, ujar Anton, sebab pisang mudahk didapat. Olahan buah pisang sangat bervariatif. "Ada tiga jenis olahan yang diburu pembeli dari berbagai daerah. Terutama pisang krispi," ujar Anton.
Selain menyajikan olahan pisang sudah jadi, ujar Anton, pengunjung juga boleh melihat dapur dan cara mengolah pisang. Di sini, para penggemar pisang dimanjakan dengan berbagai menu dan kreasi dari buah yang hanya tumbuh di iklim tropis itu.
Seperti pisang lilit, bolen pisang, dan banana krispi. Olahan pisang di UKM Pisang Lilit ini disajikan beberapa saat setelah keluar dari oven. Banana crispi atau pisang krispi, rasanya renyah mengoda di mulut.
"Untuk membuat tiga jenis penganan dari pisang, mengunakan pisang raja pilihan kualitas terbaik. Kemudian ditambahkan susu yang sudah dicampur telur dan keju serta coklat. Setelah itu dibakar dalam oven selama 45 menit," tutur Anton.
Wisata banana ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain rasanya enak, olahan makanan dari bahan dasar pisang ini bisa dijadikan oleh-oleh.
Ria Yuningsih, pengunjung asal Jakarta, mengatakan, pisang krispi di tempat ini luar biasa. Soal harga, olahan pisang di sini relatif terjangkau, dibandrol dengan harga Rp50.000 per dus dengan isi 10. "Banana crispy-nya rasa luar biasa dan hanya bisa dibeli di Lembang, Bandung Barat," kata Ria.

Editor: Agus Warsudi