Menegangkan, Adrenalin Pemotor Terpacu saat Lewati Jembatan Sungai Cilisung Bandung

BANDUNG, iNews.id - Warga Kampung Cilisung dan Coblong Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung terpaksa melintasi jembatan darurat untuk menyeberangi Sungai Cilisung. Jembatan dari bambu tersebut menjadi satu-satunya akses penghubung antara dua kampung.
Pasalnya, jembatan utama yang selama ini digunakan warga sedang diperbaiki, sehingga akses itulah yang bisa digunakan.
Pantauan di lokasi, Rabu (4/10/2023), tampak sejumlah pemotor perlahan-lahan melintasi jembatan tersebut. Lebar jembatan yang hanya cukup untuk satu motor membuat pengendara harus bergiliran melintasinya.
Di ujung masing-masing jembatan, tampak sejumlah warga berjaga-jaga. Mereka juga membawa kaleng untuk diisi kencleng seikhlasnya.
Kepala Dusun 3 Desa Sukamenak Dadang Ruhiyat mengatakan, jembatan dari bambu tersebut dibuat sementara untuk menggantikan jembatan utama yang sedang dalam perbaikan. Menurut Dadang, jembatan tersebut dibuat swadaya oleh pihak RW 05 Kampung Cilisung dan RW 14 Kampung Coblong.
"Jadi jembatan ini dibuat karena jembatan utama longsor dan sudah tidak layak pakai. Kemudian dari pihak kades mengajukan renovasi dari nol, karena dampaknya khawatir kecelakaan," kata Dadang, Rabu (4/10/2023) siang.
Dadang menambahkan, pembangunan jembatan darurat tersebut penting karena menjadi akses bagi warga di dua kampung yakni Cilisung dan Coblong. Selain itu, kata dia, juga menjadi akses bagi anak-anak sekolah.
"Kebutuhannya mendesak karena tidak ada lagi akses. Kalau tidak lewat jembatan, harus keliling dan cukup jauh," kata Dadang.
Lebih lanjut Dadang mengatakan, jembatan darurat tersebut dibangun sekitar satu bulan lalu bertepatan dengan proyek pembangunan jembatan utama.
"Sejak satu bulan ke belakang. Sedangkan longsornya satu tahun ke belakang dan baru diperbaik sekarang," ujar Dadang seraya menambahkan, jembatan tersebut dijaga bergiliran oleh warga dari Kampung Cilisung dan Coblong.
Sementara itu, Agus Handoko (50), warga sekitar, mengaku sempat tegang saat melintasi jembatan tersebut. Namun, dia tetap melintasinya karena tidak ada lagi akses jalan menuju tempat kerjanya.
"Awalnya sempat khawatir karena jembatan terbuat dari bambu. Tapi ternyata aman. Saya melintasi jembatan itu karena tidak ada akses lain ke tempat kerja," kata Agus.
Editor: Asep Supiandi