get app
inews
Aa Text
Read Next : Gedung Pemda 2 Karawang Tuai Sorotan, Dibangun Rp50 Miliar tapi Tak Bisa Dipakai

Melirik Usaha Budi Daya Rumput Laut di Karawang, Sukses di Tengah Pandemi Covid-19

Jumat, 07 Januari 2022 - 09:29:00 WIB
Melirik Usaha Budi Daya Rumput Laut di Karawang, Sukses di Tengah Pandemi Covid-19
Petani menjemur rumput laut di halaman rumah. Bisnis rumput laut kering terus berkembang meski di tengah pandemi Covid-19. (Foto: NILAKUSUMA)

KARAWANG, iNews.id - Pandemi covid-19 di Karawang membuat sektor ekonomi mengalami penurunan. Tapi kondisi itu tidak berlaku bagi petani budi daya rumput laut

Omset para petani rumput laut justru meroket. Sebab, rumput laut yang dihasilkan dijual hingga ke negeri seberang. Budidaya rumput laut semakin berkembang karena pasar masih luas.

Seperti kisah sukses Koperasi Mina Makmur di Desa Sedari, Kecamatan Cilebar. Budidaya rumput laut semakin banyak permintaan, namun produksi terbatas. Dalam sebulan anggota koperasi hanya sanggup produksi sebanyak 100 ton. 

"Kami tidak sanggup memenuhi permintaan rumput laut seperti dari India atau Jepang," kata Ketua Koperasi Mina Makmur Usup Supriatna, Kamis (6/1/2022).

Menurut Usup, bisnis olahan rumput laut saat pandemi Covid-19 tetap stabil. Bahkan permintaan rumput laut atau olahannya, semakin banyak dan bervariasi. 

"Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh dengan usaha kami, tetap lancar. Kalau pun terganggu waktu pertama pandemi, karena ada pembatasan kerja dari pemerintah. Tapi itu tidak lama kemudian lancar kembali," ujarnya.

Usaha rumput laut dan olahannya oleh Koperasi Mina Makmur semakin banyak digemari. Konsumen menyukai produk rumput laut kering atau olahannya berupa agar-agar dari rumput laut. 

"Mi kristal dan agar-agar rumput laut olahan kami banyak digemari. Kami kewalahan melayani permintaan, karena semakin hari permintaan terus bertambah," tutur Usup.

Koperasi Mina Makmur Karawang, kata Usup, menjual produk rumput laut kering dan olahannya ke pihak perusahaan perusahaan rumput laut di Jakarta. Setiap bulan hasil produksinya dikirim ke Jakarta sebanyak 100 ton. 

Dalam setahun para petani bisa memproduksi 1.200 ton yang dijual ke Jakarta. Jika harga rumput laut Rp5.000 perkilogram, nilai transaksi dalam setahun mencapai Rp6 miliar. "Itu belum termasuk rumput laut olahan kita seperti agar-agar," ucapnya.

Usup menyatakan, produksi rumput laut hanya dijual ke perusahaan pengolahan rumput laut di Jakarta. Kemudian perusahaan tersebut menyebar keberbagai kota.

Sedangkan untuk ekspor koperasi ini baru menyanggupi permintaan dari negara Jepang. "Ada juga permintaan dari India tapi kami belum sanggup memenuhinya," ujar Usup. 

Semetara itu, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang Supriadi mengatakan, usaha budi daya rumput laut di Karawang memiliki prospek besar untuk berkembang. Masyarakat semakin menggemari produk rumput laut. 

"Pasar rumput laut masih luas jadi usaha budidaya rumput laut sangat membantu kehidupan nelayan pesisir," kata Supriadi.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut