Masuk Zona Rawan Banjir dan Longsor, Kodim 0622 Sukabumi Gelar Apel Siaga Bencana
SUKABUMI, iNews.id - Komandan Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi, Letkol Infanteri Anjar Ari Wibowo, memimpin Apel Siaga Bencana di Lapangan Sudirman Kodim 0622. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan berbagai instansi di Kabupaten Sukabumi, termasuk TNI, Polres Sukabumi, DPRD, Kejari, Basarnas, Tagana, dan Dinas terkait di Pemkab Sukabumi.
Apel siaga tersebut dilaksanakan serentak di seluruh Jajaran Kodam III/ Siliwangi dan disiarkan langsung bersama Plt Gubernur Jabar Bey Machmudin, dengan mengusung tema "Apel Siaga Dalam Rangka Menghadapi Bencana Alam Di Wilayah Kodam III/Slw".
Plt Gubernur Jabar Bey Machmudin memberikan penekanan pada kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama banjir dan longsor, mengingat Sukabumi secara geografis masuk zona rawan bencana.
"Apel siaga ini menjadi ajang untuk memobilisasi sumber daya dan menguji ketrampilan dalam penanggulangan bencana," kata Bey Bey Machmudin, Jumat (8/12/2023).
Sementara itu, Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Infanteri Anjar Ari Wibowo menegaskan bahwa Apel Siaga Bencana bukan hanya kegiatan seremonial belaka. Dia menjelaskan bahwa apel ini merupakan forum kegiatan antarlembaga pemerintah, nonpemerintah, dan masyarakat untuk memobilisasi sumber daya dan menguji ketrampilan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
"Dandim berharap apel siaga bencana ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi merupakan manifestasi kesiapan Pemerintah Daerah, TNI, Polri, maupun berbagai komponen masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana," katanya.
Dalam konteks geografis dan prediksi puncak musim hujan, Dandim mengingatkan bahwa Sukabumi masuk zona rawan bencana, terutama banjir dan longsor. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memberikan informasi kepada masyarakat, terutama yang berada di kawasan rawan bencana.
"Masyarakat perlu memahami apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Kebersamaan dan kesiapsiagaan semua pihak, baik perorangan maupun lembaga, sangat diperlukan dalam menanggulangi bencana," ujarnya.
Dandim juga menyampaikan bahwa mitigasi bencana telah dilakukan, mencakup pembuatan peta wilayah rawan, pembersihan sungai dan parit untuk mencegah banjir, penanaman pohon di lahan kritis rawan longsor, serta penyuluhan dan peningkatan kesadaran masyarakat.
"Kegiatan ini bukan hanya seremonial, melainkan nyata sebagai bentuk kesiapsiagaan dan tanggung jawab bersama dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam," tutur Letkol Infanteri Anjar Ari Wibowo.
Editor: Asep Supiandi