Masih Digarap Tradisional, Ilham Habibie Rekomendasikan Industrialisasi Pertanian
BANDUNG, iNews.id - Pertanian di Indonesia dinilai perlu sentuhan teknologi agar memiliki daya saing dibanding negara lain. Saat ini, pengelolaan sektor pertanian masih mengandalkan tata cara tradisional.
"Kita tahu potensi sektor pertanian kita sangat bagus, akan tetapi sekarang masih dikerjakan secara tradisional. Pertanian kita masih mengandalkan tenaga manusia, belum menjadi industrialisasi," kata Kepala Badan Riset dan Teknologi Kadin Indonesia Ilham Akbar Habibie pada FGD di Kadin Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Kamis (14/9/2023).
Menurut dia, pertanian di Indonesia mau tidak mau harus menggunakan sentuhan teknologi, menjadi industrialisasi. Dengan begitu, pertanian Indonesia bisa bersaing dengan luar negeri. Tanpa industrialisasi, pertanian Indonesia akan tertinggal dan tergerus.
"Tapi memang ada dampaknya ketika ada industrialisasi, maka banyak petani tidak bekerja. Tapi mau tidak mau, itu harus dilalui. Tinggal kita pikirkan, agar SDM ini bisa diarahkan menangani hal lainnya," kata Ilham.
Sementara itu, Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan, perlu digagas budaya riset untuk menghasilkan teknologi yang bisa digunakan oleh dunia usaha. Saat ini, teknologi atau mesin mesin dunia usaha masih mengandalkan teknologi impor.
"Kami Kadin punya kewajiban terhadap masyarakat memajukan riset dan penggunaan teknologi. Kita ini punya penduduk luar biasa. Namun demikian kita prihatin karena kita rata-rata adalah orang yang selalu menjadi penikmat dan belum bisa mandiri," ujar dia.
Menurut dia, hal itu terjadi karena mayoritas tidak bisa mengimplementasikan riset. Padahal, penggunaan hasil riset bisa diimplementasikan menjadi teknologi bagi sektor pertanian, peternakan, peralatan UMKM, dan lainnya.
"Kami ingin memberikan contoh membuat riset dan mengimplementasikan menjadi mesin produksi. Apalagi bisa dibuat dan diproduksi di Jawa Barat. Ini yang kami dorong," ucap dia.
Kadin, kata dia, akan menggandeng ahli riset seperti BRIN untuk mengimplementasikan rencana tersebut. Harapannya bisa semua bisa dikerjakan dari riset, produksi, penggunaan, dan memberi dampak bagi kemajuan ekonomi.
Editor: Asep Supiandi