Masih Banjir, Pj Wali Kota Bandung Bakal Evaluasi Tol Air Pagarsih
BANDUNG, iNews.id – Pascabanjir besar yang melanda kawasan Pagarsih, Kecamatan Andir, beberapa waktu lalu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung M Solihin segera mengevaluasi keberadaan Tol Air Pagarsih bersama Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terkait.
Menurut dia, banjir besar di kawasan Pagarsih beberapa waktu lalu akibat tingginya volume air yang melintas di Tol Pagarsih. Tol air yang dirancang Wali Kota Nonaktif Ridwan Kamil sebenarnya sudah baik. Namun, setelah dia meninjau, banjir yang terjadi kemungkinan karena Tol Air Pagarsih kurang sedikit panjang.
“Sebenarnya tol air itu sudah sangat baik, hanya mungkin kurang panjang sedikit dan kami akan evaluasi apakah efektif atau kurang,” kata Solihin di Pendopo Bandung, Selasa(27/2/2018).
Jika hasil evaluasi memang menyatakan perlu diperpanjang, maka Pemkot Bandung akan kembali menganggarkan penambahan tol air di APBD 2019. Pemkot Bandung tidak ingin memulai pembangunan yang ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan kota.
“Jadi jangan sampai kita bangun, tapi terlalu panjang sehingga tidak efektif. Lebih baik kita lihat dulu, efektif nggak tol air. Kalau kurang, 2019 kami lanjutkan pembangunan,” ujar Solihin.
Solihin menilai, banjir besar yang terjadi di Pagarsih karena debit air bertambah hingga berkali lipat. Volume air itu merupakan kiriman dari hulu yang kondisi lingkungannya saat ini sudah rusak.
“Kemarin saya ke Cisanti, acaranya Presiden dan melihat kondisi lingkungan di hulu. Punten ya, bukan ngoreksi daerah lain. Tapi, pegunungan itu sekarang dipakai jadi daerah pertanian. Bisa dibayangkan air dari curah hujan yang tinggi harusnya bisa tertahan dan terserap di pohon besar. Namun, ini kan langsung turun ke bawah. Ujung-ujungnya dari hulu turun ke hilir, tidak terhindarkan yang paling bawah itu Kota Bandung,” paparnya.
Solihin juga mengajak kepada masyarakat Kota Bandung agar mulai peduli terhadap lingkungan sekitar. Terutama, agar tidak lagi membiasakan membuang sampah ke sungai. Sebab, pemerintah pusat menargetkan dalam tujuh tahun aliran Sungai Citarum dapat kembali bersih.
“Ini yang harus kami edukasi terus-menerus kepada masyarakat. Mudah-mudahan ikhtiar kita bersama bisa membuahkan hasil yang luar biasa karena target Pak Jokowi adalah tujuh tahun. Tapi, kalau Kota Bandung bisa menyelesaikan 3 tahun 5 tahun, mengapa harus menunggu 7 tahun,” ungkap dia.
Editor: Maria Christina