get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Preman Ancam Sopir dan Minta TMP Baleendah-BEC Bandung Berhenti Beroperasi

Marak Terjadi Sopir Angkot Adang Bus Trans Metro Pasundan, Polisi Cari Pelaku

Kamis, 21 April 2022 - 20:11:00 WIB
Marak Terjadi Sopir Angkot Adang Bus Trans Metro Pasundan, Polisi Cari Pelaku
Sopir angkot mengadang bus TMP dan memprotes operasional angkutan umum Bandung Raya itu. (FOTO: tangkapan layar video viral)

BANDUNG, iNews.id - Sejak pertama kali diluncurkan, Bus Trans Metro Pasundan (TMP) kerap mendapatkan pengadangan dari oknum sopir angkutan kota (angkot). Dalam sepekan terakhir, sedikitnya terjadi tiga kali pengadangan dilakukan oleh sopir angkot

Aksi pengadangan itu terekam kamera warga dan viral di media sosial (medsos).  Dalam video yang viral itu, disebutkan bahwa pengadangan pertama dilakukan pada Selasa (19/4/2022) lalu di Jalan Rajawali Barat, Kota Bandung

Bus TMP koridor 2 jurusan Alun-alun Bandung-Kota Baru Parahyangan itu diadang oleh sejumlah oknum sopir angkot. Dalam video tersebut, sopir angkot tampak emosi terhadap sopir Bus TMP. 

Pengadangan kembali terjadi pada Rabu (20/4/2022) lalu di Jalan Ibu Inggit Garnasih, Kota Bandung. Saat itu, Bus TMP koridor 4 jurusan Leuwipanjang-Dago diadang dua sopir angkot. 

Pengadangan terakhir dialami Bus TMP koridor 2 yang diadang di kawasan Rajawali Barat, Kota Bandung. Bahkan, pelaku pengadangan memalak sopir Bus TMP tersebut. 

Menyikapi maraknya aksi pengadangan Bus TMP, Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.  Selain itu, Satlantas Polrestabes Bandung kini tengah mencari sopir angkot yang melakukan pengadangan untuk diajak berdialog.

Pencarian bukan untuk penegakan hukum, melainkan untuk memecahkan persoalan lewat komunikasi. "Saat ini sudah kami cari pengemudinya dan akan dikomunikasikan secara humanis. Kami akan dialog apa permasalahan dan sumbatannya," kata Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kamis (21/4/2022). 

AKBP Ariek Indra Sentanu menyatakan, sebenarnya, sosialisasi Bus TMP sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, Satlantas Polrestabes Bandung telah meminta Dishub Kota Bandung untuk mengambil langkah taktis agar operasional Bus TMP tersosialisasi dengan baik kepada para pelaku moda transportasi lain. 

"Terkait izin trayek dan lain-lain sudah dilaksanakan jauh hari. Ranahnya pemerintah kota. Namun efek kebijakan otomatis Polri tidak mungkin diam," ujar AKBP Ariek Indra Sentanu.

Sebelumnya, Dishub Jawa Barat pun menyesalkan peristiwa pengadangan yang disertai pengancaman terhadap sopir Bus TMP. Kepala Dishub Jabar A Koswara menuturkan, operasional Bus TMP sendiri merupakan tindak lanjut program Teman Bus yang diresmikan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Desember 2021 lalu. 

Melalui program Buy The Service (BTS) pada TMP, kini Bus TMP sudah beroperasi di Bandung dengan 5 koridor, yakni trayek Leuwipanjang-Soreang, Kota Baru Parahyangan-Alun-alun Bandung, Baleendah-BEC, Leuwipanjang-Dago, dan Dipatiukur-Jatinangor via tol 

Menurut Koswara, penghentian operasional Bus TMP itu sangat disayangkan. D ih pun menanggapi serius peristiwa tersebut. Koswara mengakui, kehadiran Bus TMP lewat program BTS ini merupakan pilihan layanan transportasi baru bagi masyarakat, sehingga pasti akan ada pihak yang kontra dengan konsep ini.

"Untuk meminimalisir konflik yang terjadi, perlu dibuatkan strategi penanganan yang lebih spesifik, di antaranya strategi pemberdayaaan dengan pelibatan usaha eksisting, strategi komunikasi, dan sosialisasi yang lebih efektif," ujar A Koswara.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut