get app
inews
Aa Text
Read Next : Penjual Kopi Jadi Inspirasi Ammar Zoni di Uang Kaget Reborn GTV

Majukan Desa, Lulusan Kanada Ini Pulang Kampung Bikin Aplikasi Sembako

Minggu, 30 Mei 2021 - 09:28:00 WIB
Majukan Desa, Lulusan Kanada Ini Pulang Kampung Bikin Aplikasi Sembako
Founder aplikasi Dagangan Wilson Yanaprasetya saat dalam sebuah acara. (Foto: iNews.id/Arif Budianto) 

BANDUNG, iNews.id - Bukan rahasia umum jika kesenjangan ekonomi antara desa dan kota masih terjadi di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah dukungan infrastruktur yang kurang memadai, sehingga aksesibilitas ke perdesaan masih sulit. 

Apalagi, Indonesia merupakan negara maritim dengan jumlah desa ribuan, tersebar hingga pelosok negeri. Tak sedikit warga di suatu desa kesulitan mendapat sembako dengan harga terjangkau. Akibatnya, ekonomi pincang antara satu desa dengan desa lainnya. 

Kondisi itulah yang membuat seorang pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, Wilson Yanaprasetya, membuat inovasi aplikasi Dagangan. Sebuah aplikasi yang menjual kebutuhan sembako yang lebih banyak dikhususkan bagi warganya perdesaan. 

Di awal 2019 lalu, Wilson bersama tiga orang temannya membangun dan merintis aplikasi Dagangan ini. Dia yang juga lulusan Computer Engineering dari Universitas British Columbia, Kanada, memilih pulang kampung merintis bisnis ini. 

"Saya dulu tinggal di kampung, jadi sudah tahu bagaimana sulitnya mendapat barang dengan harga yang relatif sama dengan di perkotaan. Ini yang menjadi trigger bagi saya membangun bisnis ini," kata pria berusia 36 tahun itu. 

Menurut dia, aplikasi tidak menghubungkan secara langsung antara produsen dan konsumen, tetapi melalui mekanisme reseller. Dengan begitu, banyak warga akan diuntungkan dengan sistem penghasilan reseller dan warga mendapat harga sembako dengan harga terjangkau. 

Menurut Wilson Yanaprasetya, saat ini aplikasi Dagangan telah diakses lebih dari 60.000 akun dengan jumlah reseller lebih dari 20.000. Reseller ini tersebar di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera. 

Jawa Barat, kata dia, menjadi salah satu daerah yang dibidik Dagangan. Hal ini karena jumlah desa di Jawa Barat cukup banyak. Secara akses, letak geografis perdesaan di Jabar juga terbesar hingga pelosok daerah hingga kawasan terpencil.

"Ini yang kami bidik, karena kami memang fokus membangun instruktur player di desa. Bagaimana warga desa bisa mendapatkan barang dengan cara online dan harga terjangkau," ujar dia di Bandung.

Dia mencontohkan, salah satu daerah dengan pertumbuhan reseller terbesar adalah di wilayah Bandung Raya. Dagangan mencatat pertumbuhan hingga 200 reseller setiap bulannya. "Secara nasional, kami sudah ada di 3.000 desa. Terbanyak ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata dia.

Menurut dia, Dagangan memang fokus menggarap market perdesaan. Harapannya ekonomi desa bisa maju, tak kalah dengan wilayah perkotaan. Selain itu, Dagangan juga menjamin harga yang diterima di setiap daerah sama.

"Jumlah pemesanan sudah cukup tinggi, antara 300 hingga 400 drop barang untuk satu daerah," tutur Wilson.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk memaksimalkan peran reseller, pihaknya memberikan benefit kepada para mitra yang aktif sebagai reseller. Adanya benefit baru tersebut semakin memberikan banyak keuntungan yang bisa diraih, seperti poin belanja harian, komisi belanja tiap bulan, pulsa gratis, uang tunai hingga emas batangan.

“Benefit baru ini juga sebagai bentuk reward kami kepada para reseller yang giat memperkenalkan Aplikasi Dagangan kepada masyarakat luas di area

Bandung Raya. Serta ke depan kami pun akan memperluas jangkauan Dagangan ke area Jawa Barat lainnya,” ujar Wilson.

Pihaknya, kata dia, membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin bermitra dan bergabung menjadi reseller dengan cara mengunduh dan melakukan pendaftaran via Aplikasi. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut