get app
inews
Aa Text
Read Next : Saat Berkebun Dikabarkan Hilang, Kakek asal Cidaun Cianjur Ditemukan Tewas Mengenaskan

Lokatmala Foundation-BPNB Jabar Pulihkan Semangat Anak-anak Penyintas Gempa Cianjur

Sabtu, 24 Desember 2022 - 16:19:00 WIB
Lokatmala Foundation-BPNB Jabar Pulihkan Semangat Anak-anak Penyintas Gempa Cianjur
Lokatmala Foundation dan BPNB Jabar menggelar trauma healing bagi anak-anak penyintas gempa Cianjur. (FOTO: ISTIMEWA)

CIANJUR, iNews.id - Lokatmala Foundation bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Jawa Barat, menggelar kegiatan pemulihan semangat belajar bagi anak-anak penyintas gempa Cianjur, Sabtu (24/12/2022). Kegiatan itu upaya mendorong Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur tidak ambruk.

Kegiatan dalam rangka trauma healing berbasis seni budaya tersebut berlangsung di SDN Gintung Jl. PTPN VIII Kampung Mangun RT 01/04 Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. 

Ratusan siswa dan siswi didampingi para guru-guru mereka antusias mengikuti program tersebut meskipun hanya dilakukan di dalam tenda di depan sekolah mereka yang ambruk akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin 21 November 2022 lalu.

Ketua Lokatmala Foundation Wina Rezky Agustina mengatakan, kegiatan pemulihan semangat belajar bagi anak-anak korban gempa Cianjur ini dilakukan agar IPM Cianjur tak ikut terbawa ambruk pascagempa terjadi.

“Semangat belajar anak-anak sebagai agen masa depan bangsa harus terus dipupuk dan diselamatkan meskipun dalam kondisi bencana,” kata Wina Rezky Agustina didampingi Direktur Komunikasi dan Jaringan Lokatmala Foundation Grisela Dita.

Wina Rezky Agustina menyatakan, dalam kondisi apa pun tak boleh ada zero belajar, atau anak kosong dari pembelajaran dan pendidikannya. “Tak mungkin kita bisa meningkatkan IPM kalau anak-anaknya masih trauma sehingga tidak memiliki semangat belajar, ikhtiar kecil ini bentuk upaya kami membantu pemerintah Kabupaten Cianjur agar IPM bisa lebih baik kedepannya,” ujar Wina Rezky Agustina.

Sementara itu, Grisela Dita mengatakan, gempa Cianjur telah menelan korban sebanyak 602 jiwa meninggal dunia, 593 jiwa luka-luka, 33 masih dirawat, 8 jiwa masih dalam pencarian, dan 114.683 jiwa terpaksa mengungsi.

“Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerugian di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pendidikan. Terdapat 665 satuan pendidikan terdampak yang terdiri dari 2.393 ruang kelas mengalami rusak parah sehingga proses belajar mengajar menjadi terganggu,” kata Grisela Dita.

Dalam acara yang dipandu Penggiat Budaya Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek Dika Dzikriawan dan seniman muda Cianjur Rafi Taufik itu, Grisel Dita menyatakan, dari sekian persoalan pasca gempa Cianjur pemberian perlindungan dan pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban bencana alam adalah hal yang patut menjadi perhatian bersama. 

“Karena, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena masalah psikologis pasca gempa. Salah satu bentuk perlindungan itu antara lain melalui dukungan psikososial Anak,” ujarnya.

Dukungan psikososial pada anak ini sudah sepatutnya dilakukan untuk mengurangi perasaan trauma serta memberikan ketenangan dan meningkatkan toleransi di antara korban.

“Pemenuhan kebutuhan dasar dan khusus anak juga harus meliputi kebutuhan pangan, sandang, pemukiman, pendidikan, layanan kesehatan, belajar dan rekreasi, jaminan keamanan, serta persamaan perlakuan,” tutur Grisela Dita.

Pantauan di lapangan para siswa selain diajak bermain, menari dan menyanyi bersama juga diajak berdoa dan mengafirmasi harapan-harapan dan cita-cita mereka melalui doa dan dzikir yang disesuaikan dengan usia mereka.

Anak-anak juga dikenalkan dengan beberapa kesenian khas Cianjur dan cara pembuatannya, seperti Rengkenek Cianjur dan permainan tradisional yang bahan bakunya dari bambu.

Dalam sesi ini peserta diberikan permainan totoroktokan, héheotan, dan gangsing. Ketiga permainan tersebut merupakan permainan tradisional khas masyarakat Sunda di Jawa Barat.

Seperti diketahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur bertahan di perintah terendah dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Meskipun mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun Cianjur belum bisa naik posisi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) sejak 2018 hingga Kabupaten Cianjur berada di penilaian IPM 2021 Cianjur berada di posisi paling bawah.

Pada 2018 IPM Cianjur di angka 64.62, pada 2019 mengalami kenaikan menjadi 65.38. Namun pada 2020 terjadi penurunan sebesar 0.02, sehingga IPM Cianjur berasa di angka 65.36.

Sementara itu untuk 2021 IPM Cianjur naik menjadi 65,56 poin. IPM Cianjur di tahun lalu di bawah Kabupaten Tasikmalaya dengan 65.90 dan Garut dengan 66.45 poin.

BPNB Jabar juga selain bekerjasama dengan Lokatmala Foundation pada hari  yang sama menggelar program sejenis bersama Yayasan Alfatima dan Rambati Nusantara di Posko Pengungsian Mandiri Kampung Cisarua RT. 04/07 Desa Rancagoong Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut