get app
inews
Aa Text
Read Next : 2.000 Pelari Berlomba Jadi yang Tercepat dalam Infantry Run 10K di Bandung, Ini Juaranya

Lantunan Selawat Qosidah Burdah Al-Bushiri di Cileunyi Bandung Bikin Haru Jamaah

Minggu, 08 Oktober 2023 - 12:43:00 WIB
Lantunan Selawat Qosidah Burdah Al-Bushiri di Cileunyi Bandung Bikin Haru Jamaah
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily saat Maulid Nabi di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq Bumi Panyawangan, Cileunyi, Bandung. (FOTO: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Lantunan selawat Qasidah Burdah Al-Bushiri dari Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzili membuat ratusan jamaah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq Bumi Panyawangan, Jalan Jati Kencana, Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, terharu, Minggu (8/10/2023). Mereka ikut melantunkan selawat itu.

Huwal habîbulladzî turjâ syafâ’atuhu, Likulli haulin minal ahwâli muqtahami (Beliau SAW adalah kekasih yang diharapkan safaatnya dalam segala kesulitan. Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap),” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily yang akrab disapa Kang Ace saat melantunkan selawat di hadapan Ketua Dewan Keluarga Masjid (DKM) Abu Bakar Ash-Shiddiq Bumi Panyawangan Yomanius Untung dan ratusan jamaah yang hadir.

Ya Rasulullah salamun ‘alaik ya rofi’asy-syani waddaroji, ‘Athfatan ya jirotal ‘alami, ya uhailal judi wal karomi (Wahai Allah demi Al Mustofa Muhammad SAW sampaikanlah maksud dan hajat-hajat kami. Lalu ampunilah dosa-dosa kami yang terdahulu wahai Tuhan yang Maha Luas dan Maha Dermawan),” ujar Kang Ace yang juga alumni sejumlah pondok pesantren (ponpes) terkemuka di Jawa Barat ini.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR asal Daerah Pemilih (Dapil) Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu menyatakan, penting berselawat terhadap Nabi Muhammad SAW terlebih di bulan maulid ini ini. 

Tradisi ini, kata Kang Ace, harus terus ditumbuhkan dalam upaya semakin meningkatkan kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga umat Islam bisa mencontoh akhlak Nabi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya selalu melantunkan qasidah burdah ini sejak belajar  di pesantren. Sebab bagi kuta sholawat itu sejatinya akan berdampak kepada kita,” ujar Kang Ace.

Selawat, tutur Kang Ace, akan berbuah syafaat, yakni, sebuah perlindungan dari Nabi Muhammad SAW saat di Yaumil Masyar. “Saat itu (Yaumil Masyar), kita akan merindukan untuk bisa diakui sebagai umat Kangjeng Nabi Muhammad SAW,” tutur Kang Ace.

Kang Ace mengatakan, walaupun umat Islam hidup di zaman modern dengan segala perkembangan dan pengetahuan baru, kepercayaan kepada akhirat harus terus ditumbuhkan. Sebab setiap sesuatu yang fana pasti akan ada akhirnya.

“Sesuai iman kita, di sana nanti ada alam transisi bernama Masyar yang di dalamnya dipastikan kita membutuhkan sebuah pertolongan dan perlindungan dari Kangjeng Nabi. Di situ lah syafaat beliau diharapkan,” ujar Kang Ace.

Merujuk sebuah riwayat, ujar dia, jumlah nabi ada 124.000. Namun, nabi dan rasul yang wajib diketahui 25 orang. Dari 25 nabi itu diperas lagi, ada 5 nabi yang tergolong Ulul Azmi. “Dari kelima itu nabi tersebut, Nabi Muhammad adalah yang paling unggul karena menjadi penutup seluruh nabi dan rasul,” ujar dia.

Karena itu, tutur Kang Ace, kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW harus terus ditumbuhkan dan dihidupkan. “Dari Imam Al-Busyiri selain kita bisa menikmati keindahan bahasanya juga bisa mengetahui beberapa keunggulan Nabi Muhammad tersebut, mulai dari  ketampanan fisiknya hingga keluhuran budi pekertinya serta kesempurnaan akhlaknya,” tutur Kang Ace.

Kang Ace juga menyinggung tradisi menulis dan sastra Arab sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Jauh sebelumnya bangsa Arab sebenarnya sudah sangat maju. Karena Makkah menjadi oase bagi dua pertemuan kebudayaan dan perdagangan besar antara Parsia dan Romawi.

Makkah adalah ajang perebutan kekuasaan di zamannya, sehingga banyak karya sastra yang lahir pada waktu itu. “Mengungkapkan perasaan dan kekaguman dengan kata-kata di jazirah Arab sudah berlangsung lama, mungkin sejak Nabi Ibrahim, bahkan Nabi Adam,” ucap Kang Ace.

Karena itu, Allah SAW menjadikan Alquran sebagai mukjizat karena tidak ada yang bisa menyerupainya. Ketinggian bahasa Alquran ini dari berbagai sisi sangat luar biasa.

Kang Ace juga sempat  menjelaskan berbagai poin penting dari sejarah Nabi Muhammad SAW yang patut menjadi tauladan dan kini telah menjadi nilai-nilai modern seperti soal kesetaraan, kemanusian, pendidikan, ilmu pengetahuan  dan penghormatan terhadap perempuan.

“Begitu banyak ajaran Nabi yang bisa menjadi panduan dalam membangun peradaban ini. Termasuk bagaimana memfungsikan masjid sebagai pusat peradaban selayak Masjid Nabawi pada saat itu,” ujar Kang Ace yang juga alumni Ponpes Cipasung Tasikmalaya ini.

Semangat mencintai Nabi harus dibangun untuk mewujudkan masyarakat rahmatan lil alamin. “Yakni mewujudkan masyarakat yang senantiasa berlandaskan kasih sayang. Karena sebuah peradaban hanya terwujud dalam pondasi kasih sayang,” tutur Kang Ace seraya menyitir beberapa lirik qasidah Burdah.

Qasidah ini ditulis oleh Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri atau lebih dikenal sebagai Al-Bushiri (610-695H/1213-1296 M). Selain menulis Burdah, Al-Bushiri juga menulis beberapa qashidah lain. Di antaranya Al-Qashidah Al-Mudhariyah dan Al-Qashidah Al-Hamziyah.

Al-Bushiri adalah keturunan Berber yang lahir di Dallas, Maroko, dan dibesarkan di Bushir, Mesir. Ia murid sufi besar terkemuka Imam Asy-Syadzili dan penerusnya yang bernama Abul Abbas Al-Mursi, tokoh Tarekat Syadziliyah.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut