Kukuhkan 2 Guru Besar Baru, Unpas Bandung Kejar Akreditasi Internasional
BANDUNG, iNews.id - Universitas Pasundan (Unpas) Bandung kembali mengukuhkan 2 guru besar baru bidang keilmuan Akuntansi dan Administrasi Bisnis. Dengan total 41 guru besar, Unpas Bandung mengejar akreditasi internasional.
Diketahui, Unpas Bandung merupakan kampus perguruan tinggi swasta dengan jumlah guru besar terbanyak di Jawa Barat dan Banten.
Pernyataan itu disampaikan Rektor Unpas Prof Dr Ir Eddy Jusuf Sp MSi M Kom seusai mengukuhkan Guru Besar Ilmu Akuntansi Prof Dr Atang Hermawan SE MSIE Ak CSRS CSRA CPF CMA dan Guru Besar Ilmu Administrasi Bisnis Prof Dr Maun Jamaludin ST MSi di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (28/10/2023).
“Dengan bertambah dua Guru Besar, Unpas memperkuat SDM untuk meningkatkan akreditasi internasional. Sebab, faktor SDM (sumber daya manusia) dalam akreditasi internasional ini cukup menentukan. Termasuk salah satunya guru besar, di sampaing kurikulum Outcome Based Education (OBE) di setiap prodi,” kata Prof Eddy.
Prof Eddy Jusuf menyatakan, akreditasi internasional akan dilakukan secara serentak di seluruh fakultas Unpas Bandung oleh 12 provider yang sudah diakui oleh Kemendikbudi Ristek.
“Saat ini sudah mulai dilakukan oleh fakultas-fakultas. Seperti yang sudah dilakukan oleh Teknik Informatika, menyusul Fakultas Ekonomi Bisnis. Nanti Teknik Lingkungan dan Teknik Mensin. Ini dilakukan serentak,” ujar Prof Eddy.
Prof Eddy Jusuf menuturkan, dua guru besar baru ini menambah aset SDM Unpas. Kini guru besar Unpas berjumlah 41 orang. “Setelah bertambahnya guru besar ini, mudah-mudahan menjadi pemicu semangat dan inspirasi bagi teman-teman yang masih lektor kepala,” tutur Rektor Unpas.
Pencapaian guru besar bukan hal sederhana dan mudah, tetapi memerlukan kerja keras dan kesabaran. Rektor Unpas ini juga berharap setelah dua guru besar baru menyampaikan orasi ilmiah bisa tetap berkarya karena kehadiran guru besar akan menjadi ikon di lingkungan akademis.
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof M Didi Turmudzi mengucapkan selamat kepada Prof Maun dan Prof Atang. Dalam sambutann, Prof Didi mengatakan, dalam kapitalisme, manusia akan saling memangsa. “Konsep kebebasan individu diikuti oleh kebebasan kepemilikan, siapa pun yang memiliki modal akan memonopoli pasar,” kata Prof Didi.
Prof Didi menyatakan, regulasi dan kebijakan dibuat untuk memudahkan akses dan mengambil keuntungan bagi rakyat.
Sedangkan Guru Besar Ilmu Administrasi Bisnis Unpas Prof Maun menyampaikan orasi ilmiah mengenai "Penerapan Model System Dinamics pada Supply Chain Manajemen dan Tantangannya". Sementara, Prof Atang, Guru Besar Akutansi menyampaikan materi tentang "Akutansi Aset Kriptografik: Pergerakan Harga Bitcoin, Market Capitalization dan Trading Volume”.
Prof Maun mengatakan tantangan menjadi guru besar di Bidang Administrasi Bisnis ada di masalah jurnal internasional karena merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru besar.
“Kesulitan di jurnal itu adalah masalah korespondensi dengan reviewer. Kalau jurnal internasional pada reputasi tinggi itu reviewernya bisa sampai tiga. Nah itulah yang sulitnya kadang-kadang. Kemudian dari Bahasa, dalam jurnal internasional itu harus betul-betul bagus tidak menggunakan google translate. Harus ada orang yang ahli di bidang bahasa,” kata Prof Maun.
Setelah menjadi guru besar, Prof Maun ingin memajukan Prodi Bisnis Unpas, terutama di kancah internasional.
Sementara itu, Prof Atang menuturkan, guru besar harus menjadi inisiator, inovator dan menjadi panutan untuk civitas akademik lainnya. Menurutnya reputasi perguruan tinggi adalah jumlah guru besar.
“Artinya semua fakultas akan berusaha melahirkan guru besar karena disitu ada reputasi lembaga. Alhamdulillah di FEB sudah ada 6 orang guru besar,” kata Prof Atang.
Dalam pengukuhan, Prof Atang menyampaikan orasi yang berkaitan dengan kompetensi tentang cryptography. “Saya ingin memberikan pengetahuan secara umum bisnis bitcoin itu apa dampak dan manfaatnya. Jika akan melakukan investasi harus betul-betul mendalami berbagai aspeknya. Saya ingin memberikan pemahaman pada masyarakat terutama anak muda yang sedang berinvestasi terhadap bitcoin,” ujar Prof Atang.
Hadir pula dalam acara pengukuhan 2 Guru Besar Ilmu Akuntansi dan Administrasi Bisnis, Kepala LLDIKTI IV Jabar-Banten Dr M Syamsuri MT IPU, Kepala Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan Dr H Dadang Mulyana MSi, Wakil Rektor I, II, III Unpas, Dekan dan Wakil Dekan Unpas, para Guru Besar Unpas, Ketua IIKU, Ketua STKIP Pasundan, Ketua STIE, Ketua Sekolah Tinggi Hukum Sukabumi serta civitas akademik lainnya.
Editor: Agus Warsudi