BOGOR, iNews.id - Klaster budi daya ikan air tawar kini menjadi unggulan di Desa Cinagara, Cijeruk, Kabupaten Bogor. Klaster itu mampu menghidupkan perekonomian warga desa lewat sektor perikanan.
Ketua kelompok tani klaster budi daya ikan air tawar, Muhamad Azim Sadikin mengatakan, awalnya budi daya ikan tidak terlalu banyak ditekuni masyarakat desanya. Padahal, sumber air di desa cukup melimpah yang menjadi modal utama untuk budidaya ikan.
Klaster Usaha Binaan BRI di Bali Berhasil Sulap Batok Kelapa Jadi Kerajinan Tangan
Dia pun tergerak merintis budi daya ikan air tawar bermodalkan satu kolam pada 2014. Usahanya itu dapat berkembang pesat karena kini sudah memiliki 34 kolam yang terdiri atas 17 kolam budi daya dan 17 pemancingan.
Seiring berjalannya waktu, Azim yang merupakan nasabah Bank BRI mendapatkan pendampingan untuk membuat klaster budi daya ikan air tawar di wilayahnya. Tujuannya agar masyarakat setempat dapat meniru kesuksesannya.
Program Pemberdayaan BRI Sukses, Klaster Perajin Batu Paras Taro di Bali Makin Berkembang
"Pada 2020, saya bersama BRI menggerakkan kelompok tani klaster budi daya ikan air tawar," kata Azim saat ditemui iNews, belum lama ini.
Azim pun harus dari pintu ke pintu mengajak warga desa untuk terlibat dalam kelompok tani itu. Dia nilai hal tersebut mendapatkan sambutan hangat karena banyak warga desa yang ambil bagian dalam pendampingan yang dipimpinnya.
"Saya membina 10 orang dari nol. Kini mereka sudah secara mandiri terjun dalam bisnis ikan air tawar," ucapnya.
Pria kelahiran 1993 itu mengatakan dari sepuluh orang tidak semuanya terjun sebagai pembudidaya ikan. Sebab, hanya tiga orang saja karena yang lainnya fokus menjadi suplayer ikan air tawar. "Secara keilmuan mereka paham cara berbisnis ikan air tawar setelah bergabung dengan kelompok tani," katanya.
Azim nilai keterbatasan lahan dan permodalan usaha membuat tidak semua anggota kelompok tani melakukan budidaya ikan. Akan tetapi, setidaknya mereka terjun dalam usaha yang terkait dengan apa yang telah dibinannya.
"Tiga orang menjadi budidaya dan sisanya adalah suplayer ikan. Warga yang menjadi suplayer ikan sebenarnya punga kolam, tapi rata-rata cuma satu," ucapnya.
Dia mengatakan anggota dari kelompok tani itu juga akan direkomendasikan untuk mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) BRI meskipun tidak semua karena ada prosedur yang harus dipenuhi. Program itu sangat membantu beberapa orang anggota kelompok tani dalam permasalahan permodalan.
"Ada anggota yang sudah memanfaatkan KUR BRI. Tentunya itu untuk mengembangkan usaha yang dijalani," ujarnya.
Komitmen BRI Bantu UMKM
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya punya program klaster usaha “Klasterkuhidupku” merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Nantinya, pemberdayaan dan pendampingan tersebut, pelaku UMKM dapat mengembangkan produknya dan memperluas usahanya.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat tumbuh dan semakin tangguh," ucap Supari dilansir dari laman BRI, Sabtu (30/3/2024).
Editor: Kastolani Marzuki