Kisah Inspiratif Haidir Anam, Kuli Bangunan Raih Mimpi Jadi Prajurit TNI AD

JAKARTA, iNews.id - Haidir Anam (21), pemuda yang pernah bekerja sebagai kuli bangunan, berhasil meraih cita-citanya menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Kisah inspiratif pemuda yang akrab disapa Anam ini sempat viral pada Desember 2020 lalu.
Keuletan Anam mewujudkan cita-cita patut dijadikan contoh. Kondisi ekonomi sesulit apapun bukan alasan untuk berhenti berusaha dalam membuat mimpi jadi kenyataan.
Kondisi ekonomi keluarga memaksa Anam menjadi kuli bangunan di Jakarta. Pemuda berusia 20 tahun itu pun merantau ke Ibu Kota dan menjadi kuli bangunan di sekitar lokasi Markas Besar TNI AD.
Di Mabesad, Anam mengerjakan saluran air, masang keramik, mengecat, dan segala macam. Untuk pekerjaan itu, Anam mendapatkan penghasilan Rp120.000 per hari. Meski upah pas-pasan, tetapi dia mampu menghidupi diri dan sembilan anggota keluarganya di kampung. Anam merupakan yatim yang ditinggal ayahnya pada 2014 silam.
"Alhamdulillah cukup buat keluarga saya,” kata Anam dikutip dari kanal YouTube TNI AD pada tayangan Buletin TNI AD pada Jumat 25 Desember 2020 lalu.
Lantaran sang ayah telah tiada, Anam sebagai anak tertua harus membantu menghidupi adik-adiknya yang diasuh oleh ibu yang berjualan urap di kampung. Karena itu pula, Anam terpaksa putus sekolah setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah itu, Anam memutuskan bekerja sebagai kuli guna menyambung hidup.
“Sebelum meninggal bapak bilang, ‘bapak cuma nitipin jaga adik kamu sama ibu kamu’. Saya teringat itu terus. Makanya saya pengen kerja. Saya nggak mau ingkari titipan terakhir bapak saya,” ujarnya.
Meski begitu, mimpi atau cita-cita menjadi prajurit TNI sejak kecil masih terpendam dalam benak Anam. "Jalan Tuhan" mempertemukannya dengan Jenderal TNI Andika Perkasa yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Jenderal TNI Andika yang kerap berolahraga dan beraktivitas di sekitar Mabesad melihat Anam sebagai kuli yang penuh semangat dan pekerja keras. Saat pendaftaran Seleksi Calon Tamtama TNI 2020 dibuka, Andika mengarahkan Anam untuk mengikuti tes.
Tak berpikir panjang, Anam pun bersemangat dalam mempersiapkan keperluan seleksi, mulai dari administrasi hingga fisik. “Saya juga persiapan olahraga, jam 07.00-08.00 malam, lalu tidur, lalu lanjut jam 03.00-04.00 pagi. Saya sempatkan waktu aja olahraga satu jam. Soalnya kalau saya olahraga pagi, sama rombongan TNI di sini saya malu, saya kuli bangunan, saya sadar diri,” tutur Anam.
Selama mempersiapkan diri mengikuti seleksi tamtaman TNI AD, Anam dibantu oleh Sandi, sesama kuli bangunan. Sandi merupakan penyandang disabilitas yang juga memilikisemangat tinggi dalam bekerja. Semangat itu dia tularkan kepada Anam.
“Saya bersahabat dengan Anam dari dulu, dekat kayak saudara. Anam pengen latihan lari pagi, saya bangunin, jam 03.00 pagi. Kata Anam dia pengen lari bareng Sandi, tapi Sandi-nya nggak bisa lari. Sandi bisa kasih dukungan dan semangat aja,” ujar Sandi.
Anam menjalani latihan fisik dengan serius, hingga mengikuti serangkaian seleksi yang begitu ketat. Sampai akhirnya ia dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI AD melalui Seleksi Calon Tamtama pada 2020. Hal itu memberikan kebahagian tersendiri bagi Anam, keluarganya, sahabatnya Sandi, dan orang-orang di sekitarnya.
Editor: Agus Warsudi