Kisah Asmara Rumit Berujung Maut, Slamet Tewas Dihabisi Suami Pacar

KARAWANG, iNews.id - Kabupaten Karawang sempat dibuat heboh dengan penemuan mayat di sungai irigasi Desa Dawuan Cikampek. Mayat yang penuh luka tersebut ditemukan penggembala kambing, Minggu (29/1/2023) lalu.
Lalu, siapa sangka di kemudian hari terungkap jika mayat bernama Slamet Haryadi (40) itu merupakan korban dari skandal cinta yang rumit.
Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Wicaksono mengatakan korban Slamet Heryadi merupakan warga Tangerang yang dibunuh di Karawang. Setelah dilakukan pendalaman polisi mengungkap pembunuhan tersebut terjadi karena adanya skandal cinta yang rumit antara korban dan pelaku.
"Setelah kami periksa pelaku mengaku korban dibunuh karena sakit hati salah satu pelaku yaitu DSU (38) terhadap korban Slamet yang memiliki wanita lain. Padahal antara pelaku SDU dan korban sudah menjalin hubungan asmara sekitar satu tahun," kata Wirdhanto, Kamis (9/2/2023).
Menurut Wirdhanto, hubungan asmara diantara mereka disebut rumit karena pelaku SDU ketika menjalin asmara dengan korban masih dalam status istri S alias Masno (41), yang juga salah satu pelaku. Namun keduanya diketahui sudah pisah ranjang. Ketika menjalin asmara SDU dengan korban, ternyata korban juga menjalin asmara dengan wanita lain.
"Inilah yang membuat sakit hati SDU hingga merencanakan pembunuhan," ujarnya.
Pelaku SDU kemudian mengadukan sakit hatinya itu kepada suaminya S alias Masno. Kemudian S merespons pengaduan istrinya sepakat membunuh korban. Motif S mau membunuh korban karena korban dinilai sudah menghalangi niat pelaku untuk rujuk kembali dengan SDU.
S mengaku masih mencintai istrinya dan saat pisah ranjang beberapa kali mencoba ingin rujuk dengan istrinya.
"Korban dianggap menghalangi S untuk rujuk," ujarnya.
Rencana membunuh korban oleh pasutri ini dilakukan dengan cara mengundang korban ke rumah SDU di Tangerang. Kemudian korban datang ke rumah SDU tanpa curiga.
Ketika asik mengobrol korban dengan SDU, kemudian datang S secara diam-diam tanpa diketahui korban. Ketika korban lengah kemudian S datang secara tiba-tiba menghajar kepala korban dengan batu.
Kemudian korban terjatuh dan langsung S menjerat leher korban hingga tak berdaya. Korban dikira sudah meninggal saat dibawa ke Karawang, namun tiba-tiba korban bergerak hingga dihajar kembali hingga tewas. Kemudian mayat korban dibuang ke sungai irigasi Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Karawang.
Menurut Wirdhanto, polisi mendapat laporan ditemukan mayat di irigasi dan kemudian melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Dari hasil olah TKP korban ditemukan tanpa identitas dengan luka di bagian kepala dan ada jeratan di leher. Polisi meyakini mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
"Polres Karawang dan beberapa pihak yang membantu penyelidikan menemukan titik terang identitas korban," ujarnya.
Polisi akhirnya menemukan identitas korban dan mendapati keluarga korban yang membenarkan korban adalah keluargnya. "Korban diakui oleh keluarganya sebagai SH salah satu karyawan swasta," katanya.
Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menemukan satu bukti penting yaitu CCTV. Dari CCTV itu mulai teridentifikasi yang mengarah kepada pelaku. Kemudian pelaku diketahui kabur ke Sragen, Jawa Tengah.
"Kami mengejar pelaku hingga ke Sragen. Dua pelaku kami tangkap saat sedang makan malam," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi