get app
inews
Aa Text
Read Next : Kawasan Fosil Hewan Purba Sirtwo Island Dinilai Riskan Jadi Objek Wisata  

Khawatir Air Waduk Saguling KBB Naik, Peneliti Evakuasi Fosil Gajah di Sirtwo Island

Senin, 17 Januari 2022 - 16:10:00 WIB
Khawatir Air Waduk Saguling KBB Naik, Peneliti Evakuasi Fosil Gajah di Sirtwo Island
Tim peneliti dari Universitas Indonesia, ITB, dan Museum Geologi Bandung, menyelamatkan fosil hewan purba di Sirtwo Island, Waduk Saguling, KBB, karena khawatir terendam akibat debit air naik. (Foto: Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Tim peneliti gabungan mengevakuasi dua fosil hewan purba di Sirtwo Island Waduk Saguling, Kampung Suramanggala RT 01/01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Fosil yang diselamatkan itu berupa tulang rusuk gajah dan setengah tengkorak kerbau berserta satu tanduknya.

Penyelamatan fosil itu pun merupakan bagian dari rangkaian ekskavasi yang dilakukan peneliti dari Universitas Indonesia, ITB, dan Museum Geologi Bandung. 

"Penyelamatan harus dilakukan karena lokasi penemuan fosil ini dekat dengan air waduk yang saat ini telah mencapai 1 meter. Khawatirnya tergenang dan tenggelam," kata Paleontolog dari UI, Sukiato Khurniawan, Senin (17/1/2022). 

Fosil kerbau purba yang diselamatkan berupa setengah tengkorak dan tanduk bagian kiri. Kondisi tanduk kerbau itu berhasil terawetkan utuh dengan panjang sekitar 90 sentimeter. Awalnya yang terlihat hanya setengah tengkorak tapi ketika digali ada tanduknya. 

Di lokasi tersebut tim menemukan beberapa hewan purba yang berasal dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau dan banteng), Cervidae (kelompok rusa) dan Elepha maximus (gajah). Fosil gajah diselamatkan lebih awal karena letaknya lebih dekat dengan permukaan air. 

Lebih lanjut dikatakannya, secara logika tidak mungkin kerbau dengan tanduk sepanjang itu bisa hidup di hutan lebat dengan pepohonan rapat. Sebab tanduknya pasti akan tersangkut. Kemungkinan ada padang rumput luas atau sebuah area dengan pohon relatif jarang di kawasan ini.

"Belum diketahui apakah kerbau, sapi, rusa, dan gajah ini berasal dari satu daerah yang sama atau tidak. Kami menduga lingkungan tepat mereka tinggal dulu adalah padang rumput yang terbuka, buka hutan penuh pohon lebat," katanya.

Dia juga mengimbau ke warga atau pengunjung ke Sirtwo Island dapat menjaga keberadaan fosil. Benda warisan sejarah itu tidak boleh dirusak atau dikoleksi secara pribadi karena berpotensi mehapus nilai ilmu pengetahuan di dalamnya. 

"Ini harus dijaga, karena satu saja bagian fosil hilang, maka akan kehilangan maknanya dan bisa kesulitan menjelaskannya," ucapya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut