Kesaksian Warga soal Bocah 13 Tahun di Subang Tewas Dibunuh Ibu, Kakek dan Paman
INDRAMAYU, iNews.id - Bocah 13 tahun di Subang, Jawa Barat (Jabar) tewas dibunuh ibu, kakek dan pamannya. Korban atas nama Muhammad Rauf itu rupanya anak putus sekolah.
Bhabinkamtibmas Desa Parigimulya Aipda Ridwan mengatakan, korban dikenal oleh masyarakat sebagai anak yang rajin membantu orang tuanya. Namun, korban juga kerap mencuri.
"Korban juga suka tidur di mana saja. Namun memang korban sering melakukan pencurian di minimarket. Terakhir mencuri ponsel ibunya meskipun akhirnya dikembalikan," kata Aipda Ridwan, Sabtu (7/10/2023).
Ayah korban, Dirno mengatakan, selama ini anaknya tinggal bersama ibunya. Dirno dan istrinya telah lama bercerai.
"Terakhir bertemu korban satu tahun lalu di Indramayu. Korban telah putus sekolah sejak SD karena tidak mau sekolah," kata Dirno.
Sebelumnya, warga menemukan jasad korban di di saluran irigasi, Sungai Bugis, Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu pada Rabu (4/10/2023).
Petugas Polsek Anjatan dan Satreskrim Polres Indramayu yang datang ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, korban tewas dengan kondisi sangat mengenaskan. Penyidik Satreskrim Polres Indramayu melakukan penyelidikan intensif dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Akhirnya, polisi berhasil mendapatkan identitas korban, bernama Muhammad Rauf berusia 13 tahun
"Dari sini, petugas lantas menangkap N ibu kandung korban, Warim, dan Suganda, kakek dan paman korban," kata Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiga pelaku mengaku menganiaya korban sampai tewas di rumah mereka di Dusun Parigi 2 Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang.
"Korban dianiaya oleh ibu dan kakeknya menggunakan senjata tajam. Tangan korban diikat oleh pamanya. Kemudian korban ditenggelamkan hidup-hidup dengan tangan terikat dan kepala penuh luka di saluran irigasi Sungai Bugis, Anjatan, Indramayu," ujarnya.
Editor: Nani Suherni