Kepanikan saat Banjir Bandang Terjang Sukabumi Terekam Kamera Warga, Motor Hanyut

SUKABUMI, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur Sukabumi, Jawa Barat menyebabkan banjir bandang di sejumlah titik pada Jumat (5/12/2025) sore. Belasan rumah warga di Kelurahan Selabatu terendam banjir setinggi setengah meter. 

Selain permukiman, banjir juga merendam ruas jalan utama hingga sepeda motor dan gerobak pedagang hanyut terbawa arus. Kejadian ini sontak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat yang tidak sempat menyelamatkan barang berharga mereka.  

Baca Juga

Raja Juli Klaim Deforestasi di 3 Provinsi Terdampak Banjir Bandang Sumatera Turun

Rekaman video warga memperlihatkan detik-detik dramatis saat pengendara motor bersama kendaraannya terseret derasnya arus di Jalan Siliwangi, Cikole, Kota Sukabumi. Sejumlah warga yang berada di lokasi berusaha menolong korban, namun derasnya air membuat situasi semakin sulit. 

Bahkan, sebuah mobil mogok di tengah jalan dan pengemudinya sempat terjebak di dalam kendaraan. Kepanikan warga semakin bertambah ketika gerobak milik pedagang ikut hanyut terbawa banjir.  

Baca Juga

Penampakan Kayu Gelondongan Menumpuk di Permukiman Warga Pidie Jaya Terbawa Banjir Bandang

Situasi yang datang tiba-tiba ini membuat warga tidak sempat bersiap. Seorang lansia dilaporkan terjebak di dalam rumahnya yang terendam air. 

Menurut warga, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Air masuk begitu cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang,” kata Nirma Juatsah, salah satu korban banjir. 

Hal senada disampaikan Ende Surahman yang juga kehilangan sebagian harta bendanya akibat banjir mendadak tersebut.  

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi bersama relawan Palang Merah Indonesia (PMI) segera turun ke lokasi untuk membantu warga. 

Mereka berupaya menyedot air menggunakan mesin alkon dan mengevakuasi warga yang terjebak. BPBD juga terus memantau perkembangan banjir dan menghimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi berpotensi menimbulkan banjir susulan.  

Editor: Kurnia Illahi