get app
inews
Aa Text
Read Next : Luhut Sebut RI Temukan 'Harta Karun' di Papua, Modal Jadi Negara Maju

Kenduri Pesisir dan Water Island Karya Dosen ISBI Bandung Tampil di MSPS Diapresiasi Luhut

Selasa, 19 September 2023 - 18:29:00 WIB
Kenduri Pesisir dan Water Island Karya Dosen ISBI Bandung Tampil di MSPS Diapresiasi Luhut
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengepresiasi seni maritim Kenduri Pesisir dan Water Island karya dosen ISBI Bandung Yanti Heriyawati. (FOTO: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Seni maritim Kenduri Pesisir dan Water Island karya dosen Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Yanti Heriyawati memukau pengunjung Marine Spatial Planning & Services (MSPS) Expo 2023. Bahkan dua seni maritim itu diapresiasi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyaksikan penampilan Kenduri Pesisir dan Water Island saat membuka Marine Spatial Planning & Services (MSPS) Expo 2023 di Pullman Jakarta Central Park, Selasa (19/9/2023).

Seusai acara, Menko Marves mengapresiasi karya Seni Maritim ISBI Bandung itu. “Seni maritim sebagai produk hasil riset budaya maritim Indonesia merupakan karya seni dengan gagasan, pengetahuan, dan semangat kemaritiman yang dikemas estetik, patut diapresiasi,” kata Menko Marves.

Luhut menyatakan, ke depan karya-karya seperti itu harus terus dilanjutkan karena akan menginspirasi banyak orang terkait kemaritiman dan budaya maritim di dalamnya. 

Diketahui, Kenduri Pesisir dan Water Island karya Yanti Heriyawati itu terinspirasi dari pendekatan atas tema MSPS Deklarasi Juanda dan Kedaulatan Kemaritiman.

Kenduri Pesisir mengonstruksi karya tari dan musik rakyat pesisir dalam konteks pesta atau kenduri, dielaborasi melalui motif tradisi dan modern dalam kemasan seni kontemporer. 

“Sementara yang khas dari karya Water Island pada tampilan Rizki Ferry Ramdani sebagai penata musik sekaligus menyanyikan lagu dengan syair Bumi Tempat Bertumbuh, Air Sumber Kehidupan, Bahari, Akal Budi Jiwa Raga, Maritim, Kunci Peradaban Nusantara,” kata Yanti Heriyawati.

Dua koreografer Wina Resky Agustina dan Budi, ujar Yanti, melakukan transfer pengetahuan mereka kepada penari yang masih duduk di bangku SMP dan SMA, yakni Aretra Akarliana, Putri Alysha Sabrine, dan Agung Juanda.

“Pengalaman bergerak dan menari menjadi proses melatih kepekaan rasa dan daya apresiasi terhadap seni budaya. Dari sisi tema juga menjadi proses literasi kemaritiman Indonesia terhadap generasi muda,” ujar Yanti.

Landscape budaya maritim, tutur Yanti,  digambarkan melalui tayangan dokumentasi hasil riset. Fariz M Fadilah sebagai tim dokumentasi membuat pengemasan dokumentasi tentang laut, pesisir dan aktivitas masyarakat penyangganya untuk menunjukkan kekayaan keragaman Nusantara.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Muh Rasman Manafi mengatakan, pelaksanaan MSPS yang telah dilakukan secara berkelanjutan mengangkat tema pada tahun ini tentang “Estafet Deklarasi Djuanda menuju Kedaulatan Kemaritiman Indonesia”.

MSPS kali ini, kata Rasman, cukup unik karena ada proses integrasi nilai yang ditanamkan. Penataan ruang laut perlu ditanamkan melalui konsep ASTAGATRA di mana ideologi, sosial, dan budaya tumbuh di atas ruang laut yang perlu dikelola sebagai pondasi pembangunan.

“Jadi tidak hanya mempertimbangkan sisi ekonomi saja, tetapi secara komprehensif membidik roh dari potensi kemaritiman,” kata Muh Rasman.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut